News

Tiktok Buka Ribuan Lowongan Kerja, Tertarik?

0
TikTok Shop
Signage is displayed at the TikTok Creator's Lab 2019 event hosted by Bytedance Ltd. in Tokyo, Japan, on Saturday, Feb. 16, 2019. TikTok is a subsidiary of a Beijing startup Bytedance that's built a collection of valuable apps in China powered by vast troves of data and sophisticated artificial intelligence. Photographer: Shiho Fukada/Bloomberg
STARJOGJA.COM, Info – Aplikasi Tiktok berbeda dengan media sosial lainnya yang tengah memangkas karyawan, perusahaan asal China ini justru membuka ribuan lowongan kerja. Padahal  pemutusan hubungan kerja (PHK)  perusahaan teknologi besar seperti Meta dan Twitter tengah dilakukan.
Dilansir dari Wall Street Journal dan CNN Business, Selasa (22/11/2022) saat ini beberapa perusahaan media sosial seperti Meta dan Twitter melakukan pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran terhadap ribuan karyawannya.
Tiktok saat ini berada di tengah-tengah dorongan perekrutan selama 3 tahun, setelah berkomitmen untuk menambah sekitar 3.000 insinyur di lokasi di seluruh dunia termasuk AS.
Tiktok juga membuka lowongan di Hub atau kantor utamanya di Singapura, menurut orang-orang yang mengetahui rencananya. Pemilik TikTok, ByteDance Ltd. yang berbasis di Beijing, juga merekrut orang-orang di China untuk bekerja di platform TikToknya.
TikTok tidak tersedia di China, tetapi ByteDance menawarkan alternatif China yang disebut Douyin. CEO TikTok Shou Zi Chew, mengatakan bahwa di tengah perampingan besar-besaran di beberapa perusahaan pesaingnya, TikTok masih merekrut, meskipun dengan kecepatan yang terukur.
“Kami selalu lebih berhati-hati dalam hal rekrutmen. Kami masih merekrut, meskipun dengan kecepatan yang menurut kami harus sesuai dengan tantangan global yang kami hadapi,” kata Chew di forum ekonomi yang disponsori Bloomberg di Singapura.
 Adapun, dalam beberapa minggu terakhir, Meta telah memangkas 11.000 pekerjaan di seluruh perusahaan. Selain itu, Twitter memangkas sekitar setengah stafnya di bawah pemilik baru Elon Musk. Amazon juga mengonfirmasi bahwa mereka telah memulai pemutusan hubungan kerja terhadap ribuan karyawannya.
Para CEO dan mantan CEO perusahan-perusahan tersebut mengatakan mereka berkembang terlalu cepat, terutama selama pandemi karena konsumen mengalihkan kehidupan mereka secara online. Saat ini, perusahaan teknologi menghadapi pukulan cepat dalam permintaan dan memotong ribuan posisi karena kondisi ekonomi dan ketakutan akan resesi meningkat.

 

 

 

Sumber : Bisnis

Bayu

JFFE 2022, Gaungkan Kolaborasi Pengembangan Ekosistem Kota Festival

Previous article

Jadwal Pemadaman Listrik Yogyakarta, 23 November

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News