Bisnis.com, GUNUNGKIDUL – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berencana menggelar Festival Kesenian Yogyakarta di eks Terminal Baleharjo mulai 21-26 Agustus 2015. Acara pembukaan akan dimeriahkan 250 penari yang menarikan tarian kolosal Bregodo Klinthing karya Sri Suharti.
Kepala Seksi Pelestarian dan Pengembangan Nilai Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunungkidul Dwijo Winarto mengatakan, agenda ini merupakan festival rutin yang digelar setiap tahunnya.
Adapun alokasi anggaran yang disediakan untuk perhelatan selama hampir sepekan ini sekitar Rp800 juta. “Acaranya akan dimulai Jumat dan berakhir Rabu ,” kata Dwijo saat ditemui di ruang kerjanya , Selasa (18/8/2015).
Dia menjelaskan, kegiatan FKY akan dibuka dengan pentas seni tari masal Bergodo Klinting yang diikuti 250 penari se-Gunungkidul. Selain itu, dalam kegiatan tersebut juga diramaikan 25 grup kesenian unggulan Gunungkidul, mulai dari kelompok kesenian reog, jathilan, batik karnival hingga pameran seni rupa.
“Untuk tarian Bergodo Klinthing merupakan kreasi dari seniwati Sri Suharti. Saat pembukaan juga diselenggarakan kirab budaya dari Alun-alun Wonosari menuju eks Terminal Baleharjo,” tuturnya.
Lebih jauh dikatakan Dwijo, penyelenggaraan tahun ini mengambil tema dandan. Tema itu memiliki dua makna, yakni berias dan upaya memerbaiki sesuatu. Dalam tema ini, kata Dwijo, diharapkan mampu menghidupkan dan mengembalikan beberapa kesenian yang mulai berubah atau hilang seiring dengan perkembangan jaman.
“Kami ingin seni budaya yang ada kembali bergeliat. Misalnya untuk campursari, saat ini sudah mulai kalah dengan musik elektone, dengan kegiatan FKY diharapkan bisa tampil dengan instrument lengkap sama seperti saat pertama kali dicetuskan oleh almarhum Manthous,” ujar Dwijo.
Dia menambahkan, kegiatan ini bukan sekadar hiburan semata. Sebab, FKY juga sebagai upaya melestarikan seni tradisi yang ada. “Sebagai buktinya nanti kami juga akan menampilkan petas seni karawitan dari anak-anak SD,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Gunungkidul Saryanto mengatakan, pergelaran FKY tahun ini merupakan edisi ke-27 secara beruntun. Awalnya kegiatan ini bertajuk Festival Kesenian Gunungkidul, namun sejak adanya dana kesitimewaan maka namanya diubah menjadi FKY.
“Ini sesuai dengan kebijakan dari Pemerintah DIY dan setiap kabupaten-kota mendapatkan alokasi anggaran dalam pelaksnaaan kegiatan tersebut,” kata Saryanto, kemarin.
Dia menjelaskan, setiap harinya pentas seni yang dipertunjukkan akan berbeda-beda sesuai dengan jadwal yang disusun oleh panitia kegiatan. “Kami berharap partisipasi dari masyarakat. Sebab, dengan datang ke arena ini juga sebagai bentuk untuk melestarikan budaya dan seni tradisi yang ada,” kata Sariyanto lagi.
Comments