Flash InfoLifestyle

Ibu Diabetes Berpotensi Lahirkan Giant Baby

0
jantung kehamilan

Diabetes merupakan penyakit yang terjadi saat pankreas tak dapat menghasilkan insulin yang cukup atau saat tubuh tidak dapat memproses insulin dengan efektif.

Ibu hamil yang menderita penyakit ini berpotensi melahirkan bayi dengan ukuran terlalu besar atau giant baby. Kondisi tersebut memiliki dampak yang membahayakan.

Menurut pakar diabetes Agung Pranoto, seperti penderita diabetes pada umumnya, seorang ibu hamil yang menderita diabetes akan memiliki kadar gula darah yang tinggi. Gula darah akan masuk ke tubuh bayi melalui plasenta, kemudian si bayi akan mengalami hiperglikemi atau kadar gula darah yang tinggi pula.

Hiperglikemi ini yang memicu bayi tumbuh lebih besar dari ukuran normal, yaitu lebih dari empat kilogram. Risikonya, bayi dapat mengalami patah tulang saat dilahirkan. Hal lain yang membahayakan, bayi juga bisa kekurangan oksigen bila proses melahirkan terlalu lama.

Selain itu, bayi juga bisa mengalami hipoglikemi atau kadar gula darah yang rendah setelah lahir akibat kadar gula darah yang biasanya tinggi selama dalam kandungan.

“Seorang ibu sebetulnya akan sulit melahirkan bayi yang berukuran besar seperti itu. Biasanya melahirkan dengan operasi,” katanya di sela-sela acara Animasi Manis: Upaya Peningkatan Kesadaran akan Diabetes Melalui Animasi yang diadakan Sanofi Group dan Kementerian Kesehatan.

Diabetes pada ibu hamil dapat terjadi sebelum memasuki masa kehamilan maupun baru muncul akibat kehamilan. Untuk mencegahnya, menurut dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tersebut, ibu hamil yang menderita diabetes harus melakukan langkah untuk mengontrol kadar gula darah dengan baik sejak awal masuk masa kehamilan dengan terapi insulin.

Secara umum,  kadar gula darah yang tergolong normal saat dalam keadaan puasa pada pagi hari tidak lebih dari 100 mg/dL. Orang yang mengalami diabetes adalah jika kadar gula darah saat dalam keadaan puasa pada pagi hari lebih atau sama dengan 126 mg/dL, dan saat dua jam setelah makan akan sama atau lebih dari 200 mg/dL.

Diabetes tak dapat disepelekan. World Health Organization (WHO) bahkan memprediksikan diabetes akan menjadi salah satu dari tujuh penyebab kematian utama pada 2030.

Pada diabetes tipe satu, penderitanya hanya dapat menghasilkan insulin yang sedikit atau tidak sama sekali. Mereka harus mendapat asupan insulin setiap hari agar kadar gula darahnya terkendali. Untuk diabetes jenis ini, belum diketahui penyebabnya dan cara mencegahnya.

Sementara itu, pada diabetes tipe dua, tubuh tidak dapat memproses insulin secara efektif. Mayoritas penderita diabetes mengalami tipe ini. Ada pula diabetes gestasional yaitu kondisi tingginya gula darah selama kehamilan, umumnya akan menghilang setelah masa kehamilan usai.

Agung menganjurkan bagi mereka yang memiliki faktor risiko diabetes untuk selalu waspada. Faktor risiko khususnya pada diabetes tipe dua antara lain yaitu faktor genetik, obesitas, berusia 45 tahun atau lebih, gaya hidup yaitu pola makan tidak sehat dan kurang gerak, serta glukosa darah tinggi selama hamil. Di sisi lain, faktor risiko pada diabetes tipe satu masih diteliti.

Gejala awal diabetes antara lain haus, sering merasa lapar, sering kencing, penglihatan yang berkurang, berat badan turun, dan merasa cepat lelah. Penderita juga dapat merasa kesemutan, sakit pada tangan dan kaki, kulit kering, gatal-gatal, infeksi pada kulit, gusi, dan sebagainya yang berulang dan lama sembuh.

Jika terus menerus dibiarkan, dapat menimbulkan kerusakan organ jantung, peredaran darah, mata, ginjal, dan saraf. Komplikasi yang dapat terjadi adalah penyakit stroke, penyakit kardiovaskular, dan penyakit ginjal.

Diabetes tergolong penyakit yang belum memiliki obat, tetapi penderitanya dapat mengontrol dan mengelola kadar gula darahnya serta menjaga gaya hidup sehat.
Mayoritas penderita diabetes belum terdiagnosa.

“Oleh karena itu diperlukan upaya berkelanjutan dalam memberikan edukasi kepada pasien dan masyarakat awam,” kata Presiden Direktur Sanofi Group Indonesia Benoit Martineau.

Bon Jovi Rekam Lagu Untuk Perubahan Iklim

Previous article

Kamera Digital Polaroid Snap Cetak Foto Instan Tanpa Tinta

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info