Meskipun jumlah kendaraan bermotor tahun ini masih mengalami pertumbuhan, hal itu tidak berdampak pada peningkatan konsumsi BBM saat ini.
Marketing Branch Manager Pertamina DIY- Surakarta, Freddy Anwar mengatakan masyarakat saat ini lebih selektif untuk mengkonsumsi BBM.
“Kalau sebelumnya konsumsi Premium bisa mencapai 1500 Kiloliter per hari, saat ini di wilayah DIY konsumsinya turun menjadi 1.300 KL. Begitu juga dengan Pertamax, turun sekitar lima sampai 10 persen,” jelas Freddy, Rabu (9/9/2015).
Menurutnya, Pertamina saat ini lebih berfokus pada pemerataan distribusi BBM dan konsumsinya. Pada tahun ini, jumlah SPBU di DIY bertambah tiga hingga empat SPBU. Penambahan SPBU lebih pada pemerataan akses masyarakat untuk mendapatkan BBM. Tercatat, saat ini DIY memiliki sebanyak 95-97 unit SPBU.
“Meskipun jumlah SPBU di DIY bertambah tahun ini hingga 95 SPBU, namun secara umum konsumsi BBM-nya masih di bawah tahun 2014 lalu yang hanya 90-an SPBU. Ingat tambah SPBU bukan untuk meningkatkan konsumsi tetapi untuk pemerataan, dengan jumlah ini saya rasa sudah cukup untuk DIY,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Hiswana Migas DIY Siswanto mengatakan, sebagai operator, pihaknya hanya mengikuti kebijakan yang dikeluarkan Pertamina. Meskipun fluktuasi nilai tukar Dolar dan harga minyak dunia masih terus terjadi, dia menyebutkan para pemilik SPBU tidak mengalami penurunan margin.
“Soal BBM itu aturannya kan sudah jelas, kami tinggal melaksanakan. Hanya saja, kami menolak kedatangan SPBU asing di DIY. Wong orang lokal masih mampu kalau mendirikan SPBU,” tukasnya.
Comments