-Untuk pertama kalinya, Jogja International Street Performance (JISP) digelar di ruang terbuka, Sabtu dan Minggu (25-26/9/2015) mendatang. Konsep yang diusung dalam perhelatan bertema #3 Jogja The Dancing City ini bertujuan untuk menggugat pemerintah terhadap minimnya keberadaan ruang publik di Jogja.
Data yang dihimpun dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jogja, jumlah taman interaktif yang berfungsi sebagai ruang publik minim. Idealnya, terdapat satu taman interaktif di tiap RW atau sejumlah 615 buah. Kenyataannya, baru ada 30 taman interaktif di Jogja.
Penggagas JISP Bambang Paningron mengatakan JISP yang sudah digelar enam kali sejak 2010 biasanya diselenggarakan di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) dan memakai concert hall sebagai panggung utama.
Namun, kali ini diselenggarakan di sepanjang Jalan Malioboro dengan dua titik utama, yakni Benteng Vredeburg dan halaman depan Monumen Serangan Oemoem (SO) 1 Maret. Rencananya, di sepanjang Jalan Malioboro akan dibangun 10 buah mini stage berukuran 3×4 meter persegi yang akan dipergunakan oleh para penampil.
“Konsep ini sekaligus menjadi kritik terbatasnya ruang publik di Jogja, padahal syarat utama kota festival adalah ketersediaan ruang publik, sementara di Jogja ruang publik berganti menjadi ruang fungsional, seperti tempat parkir,” ujarnya dalam jumpa pers di Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Senin (21/9).
Dikatakannya, seniman mancanegara memiliki antusiasme tinggi untuk tampil di Jogja, akan tetapi minimnya ruang publik membuat mereka kesulitan mendekatkan karya dengan masyarakat umum.
Bambang menyebutkan, selain ratusan seniman dalam negeri, seniman dari Jepang, Korea, Malaysia, Sri Lanka, Ukraina, dan Australia juga ikut memeriahkan acara berskala internasional ini. Ia juga mempromosikan pementasan hologram on dance yang akan digelar pada hari pertama di Benteng Vredeburg. “Ini persembahan dari panitia, untuk pertama kalinya menggunakan hologram,” ucapnya.
Kepala Bidang Destinasi Dispar DIY Aria Nugrahadi mengungkapkan acara ini ditargetkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan ke Jogja. “Perkiraannya 10 sampai 12 persen dari jumlah kunjungan tahunan yang mencapai tiga juta wisatawan per tahun,” kata Aria.
Pada hari pertama, tuturnya, acara dimulai pukul 19.00 WIB dan di hari kedua pukul 16.00 WIB.
Comments