Seiring dengan berkembangnya destinasi wisata yang ada di Kulonprogo, promosi wisata yang dilakukan pemkab masih bergantung pada booklet dan program fun trip. Anggaran promosi wisata juga masih terbatas yakni hanya Rp376 juta per tahun.
“Selama ini, promosi masih lewat booklet. Ada beberapa objek wisata yang kami perkenalkan lewat booklet tersebut,” ujar Kasi Pemasaran dan Promosi Wisata Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Kulonprogo Ekasari Winarsiwi belum lama ini.
Destinasi wisata Kulonprogo yang dikelola pemerintah baru 11 objek wisata. Padahal, kini kian berkembang wisata-wisata baru yang mulai bermunculan di kabupaten ini. Meski sebagian besar masih dikelola masyarakat, namun daya tarik wisata baru mulai banyak mengundang wisatawan dari berbagai daerah.
Ekasari mengatakan, selain melalui booklet, promosi wisata juga masih menggandeng pelaku-pelaku wisata DIY. Melalui program fun trip, wisata-wisata baru turut diperkenalkan. Program tersebut mengundang atau mengajak para pelaku wisata untuk mengenal wisata baru yang ada di Kulonprogo.
“Harapannya, dengan program itu dapat membuat pelaku wisata tertarik untuk menjual paket wisata dari destinasi yang dikunjungi. Mereka terdiri dari agen travel, restaurant, hingga pelaku perhotelan,” jelas Ekasari.
Staf Pemasaran dan Promosi Wisata Dinbudparpora Kulonprogo Anom Sudarinto memaparkan, anggaran untuk mempromosikan dan memasarkan pariwisata per tahun hanya dianggarkan sebesar Rp376 juta. Meski dana yang dialokasikan untuk promosi terbatas, namun upaya pemasaran terus dioptimalkan, misal dengan pembuatan materi promosi ke luar daerah.
Comments