Ngayogjazz 2015 kembali menyedot perhatian pecinta musik jazz tanah air. Tak hanya kalangan masyarakat Jogja, gelaran tahunan ini juga menjadi magnet bagi turis asing.
Jam session, begitu para pecinta jazz menyebutnya sebagai waktu memainkan musik jazz, dibuka sejak Sabtu (21/11/2015) pagi hingga jelang tengah malam.
Beberapa musisi jazz Indonesia hadir untuk menyemarakkan suasana. Seperti penyanyi Tri Oetami, Shaharani, Ina Ladies dan masih banyak lagi.
Sebagai pembuka acara, iring-iringan musik jazz melakukan kirab menuju Panggung Sadewa, panggung paling selatan di Pedukuhan Karang Tanjung dan Karang Kepuh, Desa Pendowoharjo, Sleman, tempat digelarnya Ngayogjazz.
Grub jazz asal Jogja, Huaton Dixie, membuka acara dengan lagu bernuansa Jawa, seperti Suwe Ora Jamu dan Getuk. Irama Jawa masih kental terasa meski diiringi dengan gaya jazz.
“Itu sesuai tema yang kami angkat Bhineka Tunggal Jazz-nya yang bermakna keberagaman,” kata penggagas Ngayogjazz, Djaduk Ferianto, di sela kegiatan.
Ia sengaja menghadirkan keberagaman di tahun 2015. Tidak hanya jazz kontemporer dan mainstream, Djaduk juga memberikan sentuhan tradisional dalam pertunjukan Ngayogjazz, baik dari sisi penyanyi, alat musik hingga judul lagunya.
Enam panggung yang tersebar di beberapa titik menampilkan kelompok jazz yang berbeda. Seperti Kalimalang Jazz dengan lagu Flaming in the Moon yang tampil di Panggung Werkudara dan Megan O’Donoghe dari Solo yang tampil di Panggung Sadewa. Megan merupakan penyanyi jazz asal Amerika yang tampil mengenakan pakaian Jawa
Comments