Pengetahuan Seksualitas Berbasis Gender Perlu Dikenalkan Semenjak Anak-Anak

Pengajaran anak terkait kesetaraan gender harus diberikan sejak dini. Kalau tidak, mereka kemungkinan akan melakukan atau jadi korban diskriminasi.Ketidakseimbangan relasi gender merupakan akar persoalan dari adanya pelecehan atau Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (KTPA).Orang tua dan Guru harus dilibatkan secara aktif untuk menghindarkan anak dari pelecehan dan kekerasan berbasis gender.

Nur, Aktifis Ikatan Perempuan Positif Indonesia ( IPPI ) menyebutkan Orangtua dan guru bisa berkontribusi dalam hal ini.Utamanya dalam mengajarkan, membimbing, dan memberikan pengetahuan soal gender pada anak. Namun, tak kalah penting adalah peran seorang guru yang sangat strategis untuk menanamkan sikap kesetaraan gender. Hal itu agar ketika mereka beranjak dewasa bisa responsif terhadap diskriminasi gender. Ketika sekali saja guru di sekolah menyentuh persoalan gender, anak-anak akan terus mengingatnya, hingga usia dewasa.

Dikatakan juga oleh Nur, kekerasan apapun bentuknya dan dimanapun dilakukan sangatlah ditentang oleh setiap orang. Begitu juga dalam agama dan hukum serta menimbulkan banyak kerugian baik psikologi maupun materi.Tindak kekerasan terhadap perempuan merupakan tindakan yang melanggar, menghambat, meniadakan dan mengabaikan terhadap hak asasi manusia.Menurutnya,
penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia sebaiknya berdasar pada pemahaman kekerasan berbasis gender, yang berbeda dengan kekerasan berbasis kriminal.Perbedaan ini terkait dengan proses pemulihan korban.Korban kekerasan, khususnya perempuan biasanya mengalami luka mendalam dan berkepanjangan.Ini membutuhkan perlakuan khusus bagi para korban agar mereka pulih dari trauma.

Dalam kesempatan yang sama, Ganis dari LCD menyebutkan kekerasan pada anak dipicu fungsi keluarga yang kurang baik. Sebab, kekerasan terhadap anak umumnya dilakukan oleh orang-orang dekat. Dengan begitu, fungsi keluarga harus terus ditingkatkan.
Selain itu ,bekal agama juga punya peran penting dalam menghindarkan kejadian pelecehan dan kekerasan pada perempuan dan anak.