Kebun bunga Amaryllis milik Sukadi, warga Dusun Ngasemayu, Salaman Patuk rusak akibat terinjak-injak pengujung yang mencapai ribuan orang ini.
Namun, Sukadi tidak memermasalahkan hal tersebut, bahkan agar peristiwa yang sama tak terulang, ia siap memperbaiki dan melengkapi dengan jalan setapak untuk pengunjung.
Meski rusak, Sukadi mengaku tidak mempermasalahkan. Uang pemberian pengunjung rencananya akan digunakan untuk melakukan perbaikan. “Pokoknya cukup, apalagi untuk perbaikan juga tidak sulit. Tanaman ini [amaryllis] perawatannya mudah, dengan rutin disiram dan sedikit pemupukan sudah bisa tumbuh dengan subur,” ujarnya.
Dia menjelaskan, proses perbaikan tidak hanya menata tanaman yang rusak. Namun, rencananya juga akan diberikan jalan setapak sehingga mempermudah pengunjung untuk melihat-lihat, tapi tidak merusak habitat bunga Amaryllis.
“Untuk sekarang saya biarkan dulu, karena bunga ini berkembang hanya sekali dalam setahun dengan retang mekar sampai tiga minggu saja. Jadi upaya perbaikan bisa dilakukan setelah musim bunga berakhir,” ungkapnya.
Membludaknya pengunjung ke taman bunga Amaryliis milik Sukadi baru terjadi di sekarang ini. Di tahun-tahun sebelumnya tingkat pengunjung tidak mencapai puluhan, tapi mulai beberapa hari lalu jumlahnya membludak dari ratusan hingga ribuan orang.
“Kemarin [Jumat, 27/11] yang datang sampai 1.500 orang. Saya tahu risikonya saat banyak orang yang berkunjung tanaman jadi rusak, untuk itu saya juga siap untuk melakukan perbaikan,” tegas Sukadi.
Rusaknya ratusan ribu bunga Amaryllis milik Sukadi mendapatkan tanggapan beragam. Ada warga yang tidak mempermasalahkan, tapi ada juga yang mempersoalkan dan menuding pengunjung sebagai penyebab rusaknya bunga-bunga itu.
Comments