Sejumlah tempat wisata yang tidak masuk dalam destinasi unggulan juga diserbu wisatawan selama libur beberapa hari terakhir salahsatunya Candi Sambisari di Purwomartani, Kalasan, Sleman.
Ratusan pengunjung memadati Candi yang ditemukan pada Juli 1966 tersebut. Kebiasaan pengunjung yaitu menjadikan lokasi sebagai objek mengabadikan gambar. Meski ada beberapa yang duduk di beberapa gazebo.
Biaya ke lokasi tergolong murah hanya ditarik Rp2.000 untuk dewasa dan Rp1.000 untuk anak-anak. Sayangnya petugas retribusi tidak memberikan karcis kepada pengunjung. Selain retribusi masuk, pengunjung yang membawa motor akan ditarik Rp2.000 sebagai uang parkir.
Rafi, 21, warga Tirtomartani, Kalasan, Sleman sengaja datang ke candi itu bersama keluarganya. Meski termasuk tinggal cukup lama di Kalasan namun ia jarang datang ke Candi Sambisari layaknya liburan.
“Memilih di sini karena kalau musim liburan, tempat lain pasti macet. Selain itu masuk sini juga murah hanya Rp2.000 bisa foto-foto,” ujarnya saat berbincang dengan Harian Jogja, Minggu (27/12/2015).
Candi Sambisari awalnya ditemukan seorang petani ketika mencangkul dan mendapati sebuah batu candi. Temuan tak sengaja itu ternyata gugusan candi dengan kedalaman sekitar 6,5 meter.
Candi Sambisari merupakan Candi Hindu yang dibangun pada abad 9 Masehi menghadap ke barat berbentu bujur sangkar ukuran 13,65 x 13,65 meter dengan tinggi 7,5 meter.
Ratriningsih, 30, pengunjung asal Caturtunggal, Depok, Sleman mengatakan, ia mengantar saudara yang datang dari luar kota untuk sekedar mencari tempat liburan. Candi Sambisari sengaja dipilih karena ia tak nyaman dengan kondisi kemacetan di sejumlah tujuan wisata di DIY. “Ini [Candi Sambisari] menurut saya tempatnya bagus, hanya perlu ditambah gazebo dan wahana lain,” ujarnya.
Comments