J.CO Indonesia memperluas pasar di DIY dengan membuka gerai ke-5 di Hartono Mall. J.CO optimistis pertumbuhan di DIY bisa mencapai 15%.
Marketing Communications Manager J.CO Indonesia Alifia Cinte Prawitasari mengungkapkan, pertumbuhan di DIY setiap tahunnya cukup stabil. Rata-rata, pertumbuhan bisnis di DIY sebesar 12% hingga 15%.
Oleh karena itu, pertumbuhan pada 2016 diharapkan bisa sama besar dengan mencapai 15%. “Jogja memang potensial banget,” ujar dia ketika ditemui dalam pembukaan J.CO Hartono Mall, Sleman, Selasa (29/12/2015).
Ia menjelaskan, potensi itu terletak pada banyaknya muda-mudi yang sudak menghabiskan waktu di J.CO. Hal itu terlihat dari banyaknya pengunjung di gerai J.CO di Plaza Ambarrukmo, Lippo Mall, Malioboro Mall, serta Jogja City Mall. Untuk itu, Perusahaan Johnny Andrean yang menaungi J.CO memutuskan untuk terus berinvestasi di DIY.
“Makanya, dari internal bikin percobaan suasana baru. Memang orang Jogja seneng nongkrong dan jajan. Jadi, kenapa ga dibantu dengan disodorkan konsep baru?” kata dia.
Ia menjelaskan, J.CO yang berada di Hartono Mall merupakan gerai ke-183 di Indonesia. Selain di Indonesia, ekspansi pasar juga dilakukan di Singapura, Malaysia, Filipina, dan berikutnya Saudi Arabia.
“Uniknya di J.CO Hartono Mall ini ada menu pastry sehingga bisa jadi pilihan untuk sarapan atau teman ngobrol sore-sore,” ujar dia.
Ada beberapa pilihan menu yakni sandwich tuna, omelet, katsu, sosis, dan salami. Selain itu, interior yang selama ini identik dengan orange dan coklat, digeser ke gaya industrial. Namun, harga yang ditawarkan masih terjangkau yakni untuk makanan Rp8.000 hingga Rp120.000 untuk dua lusin, dan Rp18.000 hingga Rp42.000 untuk minuman.
Comments