Empat perguruan tinggi negeri (PTN) di Daerah Istimewa Yogyakarta telah melakukan sejumlah antisipasi adanya joki saat penerimaan mahasiswa baru (maba) tahun ajaran 2016/2017. Khususnya untuk pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Mandiri (SM).
Direktur Pendidikan dan Pengajaran Universitas Gadjah Mada (UGM), Sri Peni Wastutiningsih mengatakan sudah menyiapkan sejumlah antisipasi adanya joki untuk penyaringan SBMPTN dan SM. Dia mengaku kebanyakan joki seleksi masuk itu tertuju pada beberapa program studi (prodi) unggulan seperti Kedokteran, Psikologi atau Eknomi dan Bisnis.
Sri menegaskan bahwa tidak ada yang bisa memberikan jaminan bagi calon maba untuk masuk PTN di DIY dengan mudah. Semua harus mengikuti aturan yang berlaku, baik itu lewat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN), SBMPTN dan SM.
“Cukup diingat bahwa tidak ada yang bisa menjamin calon maba masuk PTN dengan mudah. Semua harus sesuai dengan prosedur. Kami akan menindak tegas jika memang akhirnya terbukti bersalah seleksi masuk PTN, baik itu ada joki atau kesalahan administrasi yang lain,” kata Sri.
Sri tidak ingin ambil pusing dengan joki ini. Pihaknya akan melakukan upaya sosialisasi dan penindakan secara tegas dengan mengajak kerja sama pihak kepolisian setempat.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Jogja, Nur Indrianti mengaku memiliki sejumlah pengalaman dengan joki ini saat masih menjadi perguruan tinggi swasta (PTS). Pasalnya tidak sedikit calon maba yang menggunakan jasa joki agar bisa lolos.
Comments