Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bambang Supriyadi meminta calon mahasiswa baru (maba) mewaspadai kelas jauh pada penerimaan mahasiswa baru (PMB) 2016/2017.
Menurut Bambang pada tahun 2013 dan 2014 Kopertis Wilayah V DIY telah menghentikan beberapa proses perkuliahan kelas jauh. Ada sejumlah perguruan tinggi swasta (PTS) di DIY yang membuka kelas jauh, seperti di Wonosobo, Batam dan Purworejo.
“Kami awalnya mendapatkan laporan. Setelah kami selidiki memang benar. Lantas kami minta PTS menutup kelas jauh itu. Akhirnya kelas itu ditutup dan semua mahasiswanya telah dipindahkan ke Jogja,” kata Bambang saat dihubungi Harian Jogja, Selasa (2/2).
Untuk itu, Bambang berharap pada PMB tahun ini calon maba bisa lebih selektif memilih PTS. Dan segera melaporkan jika melihat adanya kejanggalan pada PTS yang dituju.
Bambang menambahkan penyelenggaraan kelas jauh tanpa izin sebenarnya banyak terjadi dan sulit untuk dideteksi. Padahal, menurut dia, pengurusan izin penyelenggaraan kelas jauh di luar domisili kampus utama lumayan ketat.
“Kalau di Indonesia, hanya ada dua yang berizin, yakni MM UGM di Jakarta dan Pendidikan Jarak Jauh S-2 AMIKOM. Untuk AMIKOM ini hanya membantu dosen teknik informatika yang tidak bisa meninggalkan tempat, perkuliahan juga dilakukan secara online menggunakan video conference,” jelas Bambang.
Comments