Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Yogyakarta memberikan pendampingan pada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) bidang makanan di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meningkatkan daya saing menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
“Upaya pendampingan sesuai instruksi BBPOM pusat kembali kami gencarkan ketika saat ini pelaku UMKM betul-betul menghadapi persaingan itu,” kata Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen BBPOM Yogyakarta, Diah Tjahjonowati seperti dikutip dari Antara, Senin (8/2/2016).
Menurut Diah, pendampingan bagi UMKM di lima kabupaten khususnya yang bergelut di bidang kuliner atau produsen makanan kemasan telah dilakukan sejak awal 2015 sebagai persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Sementara saat ini, kata dia, memasuki tahap evaluasi, serta peningkatan implementasi materi pendampingan berkoordinasi dengan dinas kesehatan, serta Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) kabupaten/kota
Ia mengatakan, beberapa materi pendampingan yang difasilitasi oleh petugas BBPOM Yogyakarta antara lain menyangkut peningkatan daya saing produksi dengan menghidarkan campuran bahan berbahaya, jaminan kesehatan, pengurusan izin edar, serta pembuatan kemasan makanan yang baik sehingga memenuhi standar Good Manufacturing Practice (GMP).
“Industri rumah tangga atau UMKM yang telah kami rangkul seperti produsen keripik, naged, sosis, serta bakso kemasan,” kata Diah.
Comments