20 Desa di DIY berada dalam kondisi rawan pangan. Rendahnya daya beli masyarakat serta akses yang belum terdukung dengan baik diperkirakan menjadi faktor penyebab kondisi itu.
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DIY Arofa Noor Indriani Senin (15/2/2016) mengatakan berdasarkan data yang mereka himpun Kulonprogo menjadi daerah dengan jumlah desa rawan pangan tertinggi di DIY dengan sembilan desa rawan kekurangan pangan. Jumlah itu diikuti Gunungkidul dengan tujuh desa, tiga desa di Bantul dan satu desa di Kota Jogja.
“Sleman tidak ada satupun desa yang tergolong rawan kekurangan pangan,” ungkapnya.
Arofa mengatakan pihaknya menggunakan tiga indikator dalam menentukan desa rawan pangan. Ketiganya adalah ketersediaan pangan, daya beli masyarakat terhadap komoditas pangan pokok serta kemampuan mengakses bahan pangan yang baik.
Ketiga indikator itu sekaligus menjadi faktor penyebab suatu daerah berada dalam kondisi rawan kekurangan pangan. Baik karena daya beli masyarakat yang rendah karena faktor kemiskinan, kesulitan akses untuk mendapatkan bahan pangan berkualitas maupun tidak ada sumber pangan lokal yang bisa menunjang kebutuhan warga setempat.
Untuk mengatasi hal itu, Arofa menjelaskan BKPP DIY sudah menyiapkan cadangan pangan berupa beras sebanyak 191 ton yang dititipkan di Bulog. Cadangan itu akan didistribusikan dalam kondisi darurat terhadap desa yang mengalami kekurangan pangan.
Comments