Anggota tim panel yang akan menilai calon wali kota dan wakil wali kota independen yang digagas gerakan masyarakat Jogja Independent atau JOINT terdiri dari sembilan orang atau disebut Tim 9. Tim terdiri dari berbagai latar belakang.
Beberapa nama akademisi yang terlibat di JOINT di antaranya Mantan Wali Kota Jogja Herry Zudianto, Mantan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Edy Suwandi Hamid, Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Rimawan Pradipto.
“Pak Busyro Muqoddas [mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi] juga nanti jadi bagian tim panel,” klaim Edy Suwandi Hamid.
Edy menyatakan Jogja membutuhkan ikon pemimpin yang melekat dengan warga dan kotanya. Menurutnya banyak putra putri terbaik dari Jogja yang memiliki kapasitas namun belum terakomodasi oleh partai politik. Karen itu pihaknya menghadirkan JOINT untuk menampung aspirasi masyarakat secara terbuka, transparan, tanpa ada politik uang atau money politic.
JOINT sudah menyusun kriteria calon pemimpin Jogja yang sebagai tolak ukur yang layak didukung. Kriteria tersebut tertuang dalam kalimat ‘Wani Lan Sembada’. Rimawan Pradipto menjelaskan kalimat itu penjabarannya adalah pemimpin Jogja harus berani. Berani jujur, berani terbuka, berani melawan korupsi dan menegakkan hukum, berani memihak kepentingan rakyat, “Pemimpin juga harus visioner, memiliki pandangan kedepan, kreatif dan berbudaya,” kata Rimawan.
Sejauh ini peserta konvensi penjaringan calon yang sudah mengembalikan formulir dan menyatakan siap dicalonkan adalah Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Siti Ruhaini Dzuhayatin, Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jogja Titok Haryanto, Pengusaha Martha Haenry, dan Konsultan Rommy Heryanto.
Comments