arianjogja.com, SLEMAN– Kapolsek Sleman Kompol Teguh Sumartoyo mengatakan, pihaknya siaga selama 24 jam setelah Ujian Nasional (UN) selesai. Ia mengakui seperti tahun sebelumnya memang kerapkali usai UN terdapat kasus tawuran
Mereka seringkali hanya berawal dari konvoi di jalanan kemudian bertemu dengan rombongan lain. Sejumlah titik rawan yang berada di Sleman seperti Denggung, Jalan Gito-Gati hingga Panasan, Jalan Magelang terus dipantau hingga dinihari. Karena, pelajar melakukan tawuran tanpa pandang waktu. Bahkan dalam beberapa kasus mereka bisa cepat tiba-tiba kompak ke suatu TKP karena pesan berantai.
“Tempat nongkrong terus kita pantau sampai saat ini, kalau misalnya mereka nongkrong melebihi jam pada dinihari ya kami bubarkan. Kami razia juga untuk mengantisipasi mereka membawa senjata,” kata dia, Sabu (9/4/2016)
Kapolres Sleman AKBP Yulianto menegaskan, terkait kriminalitas, pihaknya telah membentuk satgas antiklithih. Satgas gabungan dari semua jajaran di Polres dan Polsek ini juga menyasar para pelajar terutama mengantisipasi tawuran. Satgas ini diklaim telah merazia sejumlah tempat nongkrong remaja meski tidak mendapatkan benda berbahaya yang dibawa.
Comments