Setiap pribadi akan merasa bahagia ketika melakukan sesuatu yang disenangi. Lalu, pekerjaan apa saja yang bisa mendatangkan kebahagiaan untuk si pelakunya? Simak dalam tips karier kali ini, Selasa (28/6/2016).
Dilansir Liputan6, sebuah survei menemukan bahwa tinggal di rumah dan menjadi ibu atau ayah rumah tangga adalah panggilan pekerjaan yang paling membuat orang bahagia. Tiga ribu warga Inggris diminta oleh kelompok asuransi untuk menilai seberapa puas mereka dengan karier mereka, dengan hasil enam dari tujuh ibu rumah tangga yang merasa senang dengan peran mereka.
Walaupun ibu rumah tangga yang memasak, membersihkan rumah, dan merawat anak-anak tidak memiliki gaji tetap, data statistik nasional di Kanada menemukan bahwa pria atau wanita yang tidak memiliki penghasilan tetap, biasanya ayah atau ibu rumah tangga, berkontribusi sebanyak 30,6 hingga 41,4 persen dari belanja domestik negara.
Pada tahun 2013, angka-angka dari kantor statistik nasional di Inggris menunjukkan bahwa sebanyak 2,04 juta wanita di Inggris menggambarkan pekerjaan mereka yaitu menjaga keluarga atau rumah.
Di sisi lain, orang yang bekerja di bidang pemasaran, periklanan, dan hubungan masyarakat mengatakan mereka tidak bahagia hampir separuh waktu mereka bekerja.
Lima industri pekerjaan yang berada di peringkat kebahagiaan tertinggi, antara lain;
1. Rumahan (87,2 persen)
2. Perhotelan dan manajemen acara (86,3 persen)
3. Seni kreatif dan desain (84,4 persen)
4. Organisasi amal (83,9 persen)
5. Olahraga dan pariwisata (83,7 persen)
Lima industri pekerjaan yang berada di peringkat kebahagiaan terendah, yaitu;
1. Pekerja toko (70,8 persen)
2. PNS (70,0 persen)
3. Sales (67,4 persen)
4. Polisi dan keamanan (59,4 persen)
5. Pemasaran, periklanan dan hubungan masyarakat (53,8 persen)
Bagaimana, pekerjaan Anda masuk ke kategori yang mana? Tak perlu terlalu terpengaruh dengan data statistik, karena setiap orang memiliki penilaian dan kriteria kebahagiaan yang berbeda-beda. Hal yang terpenting adalah lakukan setiap pekerjaan Anda dengan ikhlas dan setulus hati.
Comments