By 
Kepolisian Resort Kota Jogja akan menempatkan sejumlah personelnya di beberapa ruas jalan pintu masuk Kota Jogja saat malam takbiran nanti, Selasa (6/7/2016) malam. Hal itu untuk mengantisipasi adanya konvoi kendaraan yang masuk dalam kota supaya tidak membuat arus lalu lintas semakin padat.
“Itu sudah pasti kita lakukan,” kata Kepala Polresta Jogja, Komisaris Besar Tommy Wibisono, saat dihubungi Senin (4/7). Menurut Tommy, upaya itu juga untuk menjaga terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Menurut Tommy, selama ini tidak pernah ada takbiran keliling menggunakan kendaraan baik kendaraan roda dua, terlebih kendaraan roda bak terbuka karena bisa membahayakan.
Pihaknya akan mengawal takbir keliling yang berjalan kaki, “Hasil rapat dengan Pak Walikota, takbir keliling di Jogja jalan kaki sampai batas waktu pukul 22.00 WIB, ” kata Tommy. Dia menegaskan teknis rekayasa arus lalu lintas sudah disiapkan oleh Satuan Lalu Lintas Polresta Jogja.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Jogja, Kompol Dwi Prasetyo Nugroho mengatakan tidak ada penutupan arus lalu linta selama perayan malam takbiran. Karena menurutnya peserta takbir keliling cukup melintasi separuh dari jalan secara bergiliran yang dibagi dalam kelompok-kelompok. “Kita akan mengawal supaya tidak terjadi kemacetan,” katanya.
Sementara itu, malam takbiran tahun ini dipastikan ada kegiatan Gema Takbir Jogja 2016 yang digelar Angkatan Muda Muhammadiyah Gondomanan yang rutin digelar tiap tahun. Ketua Panitia Gema Takbir, Nufus Budi mengatakan gema takbir akan diikuti 13 peserta se-Kota Jogja, masing-masing peserta terdiri dari 50-100 orang.
Peserta takbir keliling star dari Masjid Gede Kauman, Jalan Ibu Ruwso, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Senopati, Titik Nol Kilometer Jogja, Jalan KH Ahmad Dahlan, Jalan Nyi Ahmad Dahlan, Jalan Kauman, dan kembali ke Masjid Gede Kauman.
“Kita sudah mengantongi izin dari Polres dan Polsek untuk pengawalan takbir keliling ini,” katanya.
Nufus mengatakan Gema Takbir Jogja juga akan dihadiri sejumlah pejabat dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jogja. Menurutnya Gema Takbir yang digelar selain sebagai syiar juga mengemas acara dengan ide-ide kreatif sehingga acara religi menjadi menarik.
Comments