Warga Dusun Paingan, Sendangsari, Pengasih menerbangkan balon udara berukuran 15 meter seusai sholat Idul Fitri. Kegiatan ini menjadi agen rutin tahunan kampung sebagai perlambang akan dosa-dosa yang terlepas dan hari yang fitri.
Seusai sholat Id, ratusan warga berduyun-duyun berkumpul di makam yang terletak di bagian tengah dusun. Sekumpulan pemuda kemudian membawa balon udara yang siap diterbangkan. Balon udara berukuran panjang 15 meter dan berdiameter 15 meter tersebut kemudian diasapi dengan bola api sampai kemudian bisa terbang tinggi.
Ngasio, Ketua RT9 dusun tersebut menjelaskan balon udara raksasa tersebut merupakan hasil urunan warga yang pembuatannya sudah dipersiapkan sejak awal bulan Ramadhan.
“Dananya merupakan urunan semua warga,”jelasnya ketika ditemui di lokasi, Rabu(6/7/2016).
Dengan adanya tradisi ini, ia mengakui kegiatan ziarah kubur yang rutin dilaksanakan warga kampung seusai sholat Id menjadi lebih semarak.
Pembuatan balon udara dari plastik tersebut dilakukan oleh 15 pemuda dari Karang Taruna setempat. Plastik dipotong dengan pola-pola tertentu untuk kemudian direkatkan hingga membentuk balon udara, Pembuatan dilakukan selama lima hari dan menelan biaya hingga Rp2 juta. Adapun, kegiatan ini sudah dilakukan warga kampung ini selama bertahun-tahun. Meski demikian, tahun ini lebih istimewa karena balon udara tersebut jauh lebih besar dari biasanya.
Seorang pemuda setempat, Ristaka Yurendi mengaku kesulitan membuat balon udara tersebut adalah memastikan agar tidak ada yang bocor. Pasalnya, balon udara akan gagal terbang apabila udara tidak terperangkap sempurna. Mendatang, ia berharap agar balon udara yang dikreasikannya bersama sejumlah tetangganya tersebut bisa dibuat dengan bermacam-macam warna agar lebih semarak.
Comments