Melansir Liputan6 seperti dikutip dari ABCNews, Senin (1/8/2016), sebuah studi baru yang memeriksa mayat dari 760 remaja dan orang muda menemukan tanda-tanda awal berupa sumbatan pada arteri koroner karena penumpukan kolesterol. Ini peringatan agar pencegahan penyakit jantung di masa depan mesti menyasar pada anak muda juga.
Pencegahan jangka panjang dari sumbatan arteri koroner (arteroskeloris) dimulai pada masa kanak-kanak atau setidaknya remaja, kata peneliti emeritus di Yayasan Southwest untuk Biomedical Research di San Antonio, Texas , Dr Henry McGill, menjelaskan.
Studi ini meneliti arteri dari orang-orang muda yang meninggal karena penyebabnya lain, seperti bunuh diri, pembunuhan, dan kecelakaan. Seperlima dari orang-orang muda berisiko berusia 30-34 tahun. Mereka memiliki banyak lemak yang terkumpul di arteri koroner, sehingga mengeras dan tersumbatnya pembuluh darah dan menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Laki-laki seperti Mike Mohede dua kali lebih mungkin untuk memiliki plak dibandingkan dengan wanita dari rentang usia yang sama. Faktor risiko terbesar untuk arteri tersumbat adalah obesitas dengan tingkat low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahatnya tinggi membentuk deposit di dinding arteri. Orang dengan tingkat LDL di atas 160 miligram per desiliter dua setengah kali lebih berisiko menyimpan sumbatan yang disebut plakini.
Risiko lainnya seperti merokok, tekanan darah tinggi, dan tingkat kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL) rendah juga menempatkan orang dengan risiko sedikit lebih tinggi.
Peneliti menemukan bahwa laki-laki muda usia 20-an dan 30-an (seusia Mike Mohede) dengan kolesterol tinggi, dua sampai tiga setengah kali lebih berisiko meninggal karena penyakit jantung dan harapan hidupnya untuk hidup lebih panjang berkurang sembilan tahun dibandingkan pria dengan kadar kolesterolnya normal dan sehat.
Comments