Sebuah penelitian yang dipublikasikan International Journal of Comunication mengungkap fakta bahwa gamers memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata. Hasil penelitian ini membantah mitos bahwa anak-anak yang terpapar game sulit berkembang secara akademis.
Studi yang dilakukan oleh International Journal of Communication ini menemukan fakta bahwa pelajar yang bermain game online hampir setiap hari memiliki nilai di atas rata-rata di sekolahnya.
Sementara sebaliknya, pelajar yang kebanyakan bermain jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter memiliki nilai yang buruk dari teman sekelasnya.
Studi tersebut dilakukan di lebih dari 12.000 pelajar sekolah di Australia. Tujuan penelitian itu tak lain untuk mencari korelasi antara nilai akademis dengan ketertarikan personal pelajar dan aktivitas di luar sekolah, termasuk penggunaan internet.
“Pemecahan puzzle di berbagai game, di mana gamers harus menyelesaikan tugas bisa membimbing orang untuk mengasah kemampuan tertentu, khususnya dalam membaca pemahaman, kemampuan matematika, dan bahkan fisika atau kimia,” terang Alberto Posso salah satu peneliti, melansir Evening Standard, Selasa (9/8/2016).
Namun, diakui Posso, penyebab hubungan antara bermain game dan kesuksesan akademis masih belum jelas. Posso mengakui bahwa masih samar antara game yang benar-benar membuat prestasi melambung atau memang anak-anak itu pada dasarnya pintar dan gemar dengan game.
Terlepas dari lemahnya nilai akademis yang ditimbulkan oleh anak-anak yang kecanduan jejaring sosial, Posso mengatakan bahwa membuat teman di Facebook bisa berguna bagi kemampuan pergaulan si anak.
Comments