Ribuan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) baik negeri maupun swasta di Bantul belum mendapatkan ijazah. Pasalnya, para siswa tersebut belum melunasi biaya sekolah, sehingga ijazah mereka urung diberikan. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk menganggarkan dana demi menebus ijazah para siswa yang masih ditahan.
Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Bantul, Timbul Raharja mengatakan terdapat 3.739 siswa SMK dan 620 siswa SMA di bantul yang belum mendapatkan ijazah. Menurut dia, dari jumlah tersebut mayoritas merupakan siswa yang tidak mampu, sehingga dia mendorong Pemkab untuk menganggarkan dana demi menebus ijazah ribuan siswa tersebut.
“Harusnya Bupati menganggarkan untuk menebus ijasah siswa-siswa tersebut sebagaimana janji kampanyenya untuk dapat menyelenggarakan sekolah gratis bagi warga Bantul, tanpa memandang sekolah negeri maupun swasata. Data yang saya terima, jumlah dana yang harus dianggarkan adalah sekitar Rp9 miliar untuk ribuan siswa tersebut” kata Timbul, Kamis (22/9/2016).
Timbul mengatakan akan mendorong Pemkab untuk mengalokasi kan anggaran untuk penebusan ijazah tersebut untuk masa anggaran 2017. Kata dia untuk masa anggaran perubahan 2016 yang sekarang sedang dibahas belum memungkinkan, karena menurutnya jelas Pemkab sedang kekurangan anggaran.| Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja
Comments