Memulai olahraga terasa sulit terutama ketika tidak pernah melakukannya selama satu dua bulan. Hasil penelitian menunjukkan, ketika oto beristirahat lebih lama, hanya mempertahankan sedikit memori dari latihan sebelumnya.
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLoS Genetics menyatakan olahraga memengaruhi tubuh pada tingkat genetik. Time juga melaporkan, olahraga memiliki manfaat baik untuk tubuh, seperti menghindari penuaan otak dan meningkatkan kekebalan tubuh melawan infeksi.
Laporan tersebut melibatkan 23 orang responden. Salah satu kaki mereka dilatih untuk menendang dan mengayuh pedal sepeda selama 45 menit, empat kali sepekan, dan selama tiga bulan. Setelahnya, mereka diminta berhenti dari olahraga selama sembilan bulan.
Lalu, para peneliti membandingkan biopsi otot baik sebelum latihan dan sesudah latihan. Mereka mengatakan, lebih dari 3.000 gen berubah, setelah seseorang berolahraga. Ketika seseorang rihat dari aktivitas olahraganya, gen tidak mengalami perubahan siginifikan, dalam kasus ini baik kaki yang dilatih dan tidak dilatih.
“Kita tidak melihat perbedaan pada tingkat aktivitas gen. Kebanyakan dari efek tersebut hilang selama satu atau dua bulan absen latihan,” ujar Maléne Lindholm dari Karolinska Institutet di Swedia seperti dikutip dariHealth, Senin (26/9/2016).
Kemudian, 12 orang dalam studi ini melatih kedua kaki mereka. Saat peneliti membandingkan biopsi dari dua kaki yang terlatih, mereka melihat adanya perubahan aktivitas genetik. Namun, kaki yang menjalani pelatihan sembilan bulan lebih awal, tak begitu memiliki perbedaan yang berarti dengan kaki yang baru dilatih. “Kami memang melihat beberapa perbedaan respons, tapi otot kaki yang terlatih tidak memiliki memori yang kuat,” tambah Lindholm.
Untuk memacu kesehatan biologis, Lindholm mengatakan tidak ada kata terlambat untuk berolahraga. Penelitian ini dinilai sebagai dorongan positif agar kita meluangkan waktu untuk berolahraga.
Comments