Tingkat kepersertaan BPJS di Yogyakarta sudah mencapai lebih dari 60%. Kepala BPJS Cabang Sri Mugirahayu mengatakan tingkat kepersertaan BPJS di Yogya akan terus meningkat seiring kepatuhan anggotanya dan juga Virtual Account (VA).
Jumlah kepersertaan ini naik bila dibandingkan tahun tahun sebelumnya yang mencapai kurang dari 50%. Menurut Sri , 30% yang belum ikut dalam kepersetaan BPJS di Yogya ini dari golongan informal dan yang masih dicover oleh jamkesda.
“Kepersertaan di jogja sudah lebih dari 70%. Jumlah penduduk di jogja 3,5 juta. peserta JKN KIS itu sekitar 2,2 juta,” ujarnya di Greenhoust Prawirataman Jumat (7/10/2016).
Saat ini pihaknya tengah mencoba mengintegrasikan peserta Jamkesda dapat terakses oleh BPJS. Ia menargetkan program jamkesda masuk terintegrasi Jaminan Kesehatan Nasional di tahun 2017. Sehingga target pemerintah di tahun 2019 seluruh rakyat indonesia tercover jaminan kesehatannya dapat terwujud. Namun begitu ia menyadari tidak akan mencapai 100% kepersertaan anggota BPJS.
Sementara itu Kepala BPJS cabang Sleman Yanoe Tegoeh Prasetijo mengatakan salah satu yang menaikkan tingkat kepersertaan adalah melalui VA per 1 September lalu. Ia menjelaskan VA ni justru memudahkan dan meringankan peserta karena hanya membayar satu satu account untuk lima jiwa. Dari jumlah peserta BPJS yang ada saat ini VA terwujud melalui sistem yang sudah ada di BPJS.
“VA per 1 September 2016. Sekarang sudah mulai pendafatran tapi juga mulai 2014-2016 itu akhirnya VA. itu efisiensi biaya mandiri itu bayar lima jiwa ini mereka cukup mwmbayar 2,500 per VA. dahulu per jiwa. Ini by sistem tadinya bayar satu satu sekarang bayar seluruhnya,” katanya.
Selain sosialisasi yang juga digencarkan BPJS saat ini pemberlakuan denda bagi penunggak iuran BPJS cukup meningkatkan kepatuhan membayar iuran. Menurit Yanoe tingkat kepatuhan ppu mencapai 100 persen. Sementara kepatuhan pbbu atau informal itu mencaoai 60 persen.( Bay/ Den)
Comments