Refleksi Merapi :Belajar dari Erupsi, Membangun Harmoni

Starjogja.com, Yogyakarta – Yayasan Galang Indonesia dan Penerbit Galangpress bekerjasama dengan Bambino’s Café, menggelar acara Refleksi Merapi, sebagai sebuah kegiatan dalam rangka mengenang kembali 10 tahun erupsi Merapi 2006 dan tahun erupsi Merapi 2010. Dalam acara ini, akan digelar serangkaian kegiatan yang diharapkan mampu menjadi wadah untuk belajar membangun keseimbangan hidup bersama Merapi. Acara-acara tersebut antara lain adalah, launching dan talk show buku, pameran foto jurnalistik, dan diskusi fotografi. Seluruh rangkaian acara ini akan digelar di Bambino’s Café Jln. Gadjah Mada no. 15A Pakualaman Yogyakarta, dari tanggal 28 Oktober hingga 4 November 2016.

Dua buku yang akan dirilis pada acara ini, adalah Melacak Mitos Merapi; Peka Membaca Bencana, Kritis Terhadap Kearifan Lokal karya Ibnu Subiyanto (Bupati Sleman periode 2000-2010), yang merupakan hasil riset pribadi, serta kumpulan pengalamannya sebagai pemimpin daerah dalam mitigasi dan rehabilitasi pasca erupsi Gunung Merapi, dan buku fotografi berjudul Sedalam Harmoni Merapi karya Slamet Riyadi, pewarta foto Majalah Basis, yang berisi puluhan koleksi foto yang berhasil direkam sejak erupsi Gunung Merapi tahun 2006-2016.

Rilis buku ini, nantinya akan diikuti dengan pameran fotografi bertajuk Refleksi Merapi yang menampilkan karya dari tiga pewarta foto, Slamet Riyadi (Majalah Basis), Boy Harjanto (Photo Stringer EPA; European Photopress Agency), dan Wawan H. Prabowo (Harian Kompas), dimana mereka tentunya sudah tidak asing lagi di dunia fotografi maupun jurnalistik di Indonesia.

2 rangkaian acara tadi, akan digenapi dengan diskusi fotografi yang mengangkat tema Berbagi Dengan Fotografi. Dalam diskusi akan hadir beberapa pembicara yang akan mewakili beberapa wilayah kerja, meliputi jurnalis foto, pegiat komunitas fotografi, dan akademisi fotografi. Dengan mengangkat tema berbagi, diskusi interaktif ini akan mencoba menggali lebih dalam peran otografi dalam lingkup social dan juga keterlibatan fotografer dalam kerja-kerja kemanusiaan. (Dgw/Abr)