Pemerintah pusat akan segera meluncurkan Gerakan Masyarakat Hidup Bersih (Germas) pada Selasa (15/11/2016) di Desa Tamanan, Kecamatan Bangutapan, Bantul. Germas dilatarbelakangi atas keprihatinan berupa membengkaknya biaya pelayanan kesehatan. Sementara, penanggulangan kemiskinan diyakini sebagai salah satu yang membuat tingkat keberhasilan Germas tinggi.
Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anung Sugihananto disela gladi resik persiapan peluncuran Germas di Lapangan Tamanan Banguntapan Bantul, Senin siang (14/11) menuturkan berdasarkan data, warga Indonesia pemegang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang terkena penyakit gagal ginjal ada sekitar 15.000 orang pertahun dan menghabiskan anggaran Rp 1,5 triliun untuk pengobatan dan cuci darah, sementara warga penderita jantung sekitar 7.000 orang/tahun dengan anggaran Rp 7 triliun/tahun untuk pengobatan dan pasang ring.
“Saat ini ada pergeseran pola penyakit tidak menular ke penyakit menular. Penyakit menular bisa diatasi dengan dua hal yakni menjaga kebersihan lingkungan dan fisik. Maka Germas dicanangkan tidak hanya di Bantul saja tetapi di beberapa daerah seperti Kota Batam, Kota Jambi, Padang Pariaman, Pandeglang Banten, Bogor, Purbalingga, Bantul, Surabaya dan Pare-Pare Sulawesi,” jelas Anung.
Sementara itu, dalam peluncuran Germas juga akan ada senam sehat massal bersama, pemeriksaan IVA mencegah kanker rahim, pemeriksaan kesehatan, pembagian Kartu Indonesia Sehat (KIS) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (KIS) dan kegiatan lain. Acara yang sedianya akan dihadiri Presiden RI, Joko Widodo, menurut informasi dibatalkan dan rencananya akan diwakilkan oleh Menko Pembangunan Mamanusia dan Kebudayaan, Puan Maharani.
Comments