Kepala Operasional Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogja Djoko Budiono menjelaskan, tingginya intenitas hujan yang turun disertai angin kencang di DIY disebabkan kandungan uap air yang meningkat.
Hal itu disebabkan terjadinya peningkatan suhu air laut Selatan Jawa antara 1,5 hingga 2 derajat celcius. Selain itu, terjadi juga pertemuan angin di sekitar Jawa akibat tekanan rendah di sekitar ekuator.
Kondisi tersebut, kata Djoko, memengaruhi curah hujan lebat 50mm per hari disertai petir dan angin kencang dengan kecepatan 45km per jam. “Kondisi seperti ini diprediksi terjadi hingga akhir bulan ini. Kami mencatat intensitas hujan mencapai 150 hingga 300mm per pekan,” jelasnya.
Pihaknya menghimbau agar masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaannya. Mulai wilayah Turi, Pakem, Tempel, Cangkringan, Ngemplak, Berbah, Ngaglik, Depok, Kalasan dan Kalibawang. Terutama warga yang bermuki di pinggiran sungai dan di perbukitan. “Kondisi hujan yang lebat seperti ini bisa menyebabkan banjir dan tanah longsor,” paparnya.
Comments