Kabupaten Kulonprogo tercatat sebagai daerah yang berhasil menghilangkan perkelahian massal di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dibandingkan daerah lain di DIY.
“Berdasarkan data Statistik Politik dan Keamanan DIY, di Kulonprogo tidak terjadi satu kali pun perkelahian massal,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Bambang Kristianto dalam Laporan Statistik Politik dan Keamanan DIY tahun 2015 yang diterbitkan di Yogyakarta, Senin.
Ia mengatakan, ada enam jenis perkelahian massal yang dicatat BPS untuk mengukur stabilitas politik dan stabilitas keamanan di DIY.
Pertama, jenis perkelahian antarkelompok warga. Kedua, jenis perkelahian warga antardesa/kelurahan.Ketiga, jenis perkelahian warga dengan aparat keamanan. Keempat, jenis perkelahian warga dengan aparat pemerintah.Kelima adalah jenis perkelahian antarpelajar/mahasiswa, serta keenam adalah jenis perkelahian antarsuku.
Menurut dia, daerah yang paling sering mengalami perkelahian massal adalah Kabupaten Bantul dengan enam kali perkelahian massal sepanjang tahun, yaitu perkelahian antarkelompok warga sebanyak tiga kali, perkelahian warga antardesa/kelurahan sebanyak dua kali, dan perkelahian antarsuku sebanyak satu kali.
Menurutnya, tiga daerah lain yaitu Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Sleman, dan Kota Yogyakarta masing-masing pernah mengalami perkelahian massal sebanyak dua kali sepanjang tahun.
“Meski angkanya kecil, namun semakin tinggi angka kriminalitas menunjukkan semakin banyak tindak kejahatan pada masyarakat yang mengindikasikan bahwa masyarakat merasa semakin tidak aman,” ujarnya pula.(Ant)
Comments