Wisata berkemah atau camping kini menjadi tren yang tengah booming di sejumlah kawasan wisata pantai dan bukit di Gunungkidul. Ratusan hingga ribuan tenda berdiri di lokasi wisata merayakan pergantian malam tahun baru 2017.
Sejumlah titik yang kini tengah booming sebagai area camping ground di Gunungkidul adalah Puncak Kosakora dan Watu Bolong di kawasan Pantai Ngrumput dan Pantai Drini Kecamatan Tanjungsari Gunungkidul.
Di dua lokasi tersebut, ratusan hingga ribuan tenda didirikan pada malam tahun baru hingga Minggu (1/12/2016) esok harinya. Di Watu Bolong misalnya, kawasan ini diberkahi keindahan pantai dengan batu karang yang eksotis.
Di dekat bibir pantai, terdapat lahan datar yang cocok didirikan tenda karena tidak ada bebatauan. Lahan itu bahkan mampu menampung ratusan tenda. Bersebelahan dengan Watu Bolong, terdapat bukit yang dinamai puncak Kosakora.
Dari tenda di atas bukit, wisatawan dapat memandang keindahan Samudera Hindia yang berbalut batu karang. Wisatawan juga dapat menyaksikan keganasan deburan ombak pantai selatan, matahari terbit dan terbenam dari atas ketinggian.
Sejumlah kawasan wisata itu pada malam tahun baru menampung ribuan kendaraan hingga overload alias melebihi kapasitas. Pengelola kawasan wisata Watu Bolong, Tugino menuturkan, ratusan tenda yang didirikan mayoritas anak-anak muda memenuhi Pantai Watu Bolong.
Para wisatawan terpaksa meluber ke Watu Bolong, karena tujuan utama puncak Kosakora yang bersebelahan dengan Watu Bolong sudah penuh tenda.
“Sudah penuh kalau Kosakora, pengunjung ke sana sampai ditolak,” ungkap Tugino, Minggu (1/1/2016).
Selain camping menghabiskan malam pergantian tahun, di lokasi wisata tersebut ribuan wisatawan menggelar pesta kembang api pada detik-detik pergantian tahun. Esok harinya, mereka dapat mandi dan menikmati keindahan pantai yang berjejer di jalur wisata Gunungkidul.
Erwin, salah seorang anggota Search and Rescue (SAR) Wilayah II Gunungkidul mengatakan, petugas keamanan laut menggelar patroli pada malam pergantian tahun dari laut Pantai Jongor (Purwosari) hingga Pantai Seruni (Tepus).
“Tadi malam ratusan hingga ribuan tenda berdiri di dekat pantai dan pinggir bukit,” kata Erwin.
Menurut Erwin, wisata berkemah di Gunungkidul mulai terlihat pada 2010, namun booming atau mencapai puncak kunjungan wisatawan pada 2015 dan 2016. “Boomingnya dua tahun ini. Tahun ini terbilang paling ramai,” papar dia.
Serbuan ribuan wisatawan yang menggelar camping dan pesta kembang api itu memberi berkah bagi warga setempat. Warga mendulang rupiah dari layanan parkir kendaraan, jasa kamar mandi atau toilet maupun penjualan makanan dan minuman.
Ada pula lapak yang membuka persewaan peralatan outdoor seperti tenda keperluan berkemah. Mereka juga mendapat untung dari hasil pungutan sewa tempat camping ke wisatawan.
Comments