By 
Nilai ekspor barang dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada November 2016 mencapai 31,168 juta dolar Amerika Serikat.
“Angka itu mengalami kenaikan sebasar 3,62 persen dibanding Oktober 2016 yang nilainya tercatat 30,07 juta dolar Amerika Serikat (AS),” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bambang Kristiyanto di Yogyakarta, Selasa.
Meski demikian, Bambang mengatakan jika dibanding setahun yang lalu, kumulatif Januari-November nilai ekspor tersebut mengalami penurunan sebesar 1,65 persen.
Menurut dia, tiga negara yang menjadi tujuan ekspor terbesar dari DIY selama November 2016 adalah Amerika Serikat (AS), Jerman, dan Jepang. Total ekspor DIY ke AS mencapai 11 juta dolar AS atau berkontribusi 35,70 persen, ekspor ke Jerman mencapai 3,20 juta dolar AS atau berkontribusi 10,30 persen, dan Jepang yang berkontribusi 70,40 persen atau mencapai 2,30 juta dolar AS.
“Ekspor barang dari DIY pada November 2016 sebesar 66,40 persen dikirim melalui Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah,” kata dia.
Komoditas utama dengan nilai ekspor tertinggi di DIY pada November 2016, kata dia, adalah pakaian jadi bukan rajutan (HS 62), barang-barang dari kulit (HS 42), dan perabot, penerangan rumah (HS 94). Masing-masing memiliki nilai ekspor 29,18 persen, 11,05 persen, dan 14,91 persen.
“Komoditas terbesar dari Oktober sampai November 2016 adalah komoditas kayu dan barang dari kayu yang meningkat 157,79 persen,” kata dia.
Sementara itu, impor barang DIY pada November 2016 melalui Bandara Adisutjipto Yogyakarta, kata dia, mencapai senilai 1,033 juta dolar AS yang naik sebesar 26,32 persen dibandingkan Oktober 2016. Apabila dibandingkan setahun yang lalu secara kumulatif Januari-November 2015 maka mengalami peningkatan 181,15 persen.
“Sebagian besar impor pada November 2016 berasal dari Hongkong. Sementara komoditas impor utama adalah komoditas kain tenun khusus,” kata dia.
Comments