Penerimaan Asli Daerah (PAD) Kulonprogo dari sektor retribusi wisata pada 2016 tidak mampu memenuhi target Rp2,7 miliar yang ditetapkan. Meski mengecewakan, target PAD pada tahun 2017 ini tetap dipasang lebih tinggi yakni Rp3 miliar.
Bendahara Penerimaan Dinas Pariwisata Kulonprogo, Ruri Atmini Retno mengakui jika PAD 2016 tak terpenuhi. “Sedikit mengecewakan, kurang sedikit dari target,” jelasnya pada Harianjogja.com pada Minggu (8/1/2017).
Dari rekapitulasi yang dilakukan tertanggal 30 Desember, paling tidak masih ada kekurangan sebesar Rp156 juta.
Padahal, pada tahun sebelumnya PAD retribusi wisata mencapai angka Rp2,3 miliar. Jumlah ini jauh lebih tinggi dari target Rp2miliar. Pada tahun 2016, wisata alam Nglinggo juga telah bekerja sama dengan pemerintah daerah dan ikut menyumbang retribusi bagi PAD.
Dari sejumlah objek wisata yang ada hanya Waduk Sermo, Pantai Congot, dan Nglinggo yang mampu melebihi target yang ditetapkan. Sisanya masih kurang optimal dari perencanaan semula.
Ruri menilai kekurangan ini salah satunya disebabkan renovasi Jembatan Kalidengen yang memakan waktu hingga 3 bulan. Pasalnya, jembatan ini merupakan akses utama menuju Pantai Glagah khususnya bagi bus-bus pariwisata. Meski sebenarnya pemerintah telah berupaya menyediakan jalur alternatif selama renovasi namun hal itu kurang optimal.
Pantai Glagah sendiri masih menjadi magnet utama bagi wisatawan yang datang ke Kulonprogo. Hal ini ditunjang dengan lokasinya yang cukup dekat dengan jalur provinsi serta aksesnya yang cukup mudah. Menjadi berbeda dibanding sejumlah objek wisata di daerah Pegunungan Menoreh yang kebanyakan khawatir dengan akses jalan menuju lokasi tersebut.
Selain itu, isu pembangunan bandara di dekat lokasi Pantai Glagah juga menjadi bumbu tersendiri bagi daya tarik pantai ini. Kuat Tri Utomo, Kepala Seksi Kapasitas dan Ekonomi Kreatif Dinpar Kulonprogo menerangkan jika renovasi Kalidengen memang dibutuhkan demi kepentingan pembangunan bandara. Selain itu, jembatan yang lebih baik juga akan menopang pariwisata yang lebih baik.
Adapun, target Rp3 miliar di tahun ini dianggap pasti bisa dicapai dengan sejumlah perbaikan di objek wisata Kulonprogo. Kuat menyebutkan jika Glagah masih akan menjadi magnet utama meski seiring dengan pembangunan bandara. Pemerintah daerah juga telah menyiapkan penataan di pantai ini dengan adanya DED. Hanya saja, realisasinya masih harus menunggu DED Bandara Temon keluar.
“Setelah ada DED bandara, kita langsung aksi,” tandasnya.
Selain itu, di tahun ini juga akan dlakukan pendampingan dan pelatihan kepada pokdarwis untuk sejumlah kemampuan antara lain kuliner, bahasa inggris, dan pemandu. Sedang dirintis pula kerjasama dengan objek wisata Kedung Pedut dan Tritis untuk menambah objek wisata yang berperang dalam PAD Kulonprogo. | Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja |
Comments