Presiden Naik Buldozer Awali Pembangunan Bandara

Presiden Joko Widodo direncanakan akan mengendarai buldozer dan menggusur gundukan tanah sebagai ritual pokok dalam seremonial land clearing Bandara Temon. Apabila ada kegiatan demo menolak bandara maka harus dilakukan di luar wilayah Glagah.

Aryadi Subagyo, tim expert dari PT Angkasa Pura 1 dalam rapat koordinasi pelaksanaan ground breaking di Pemkab Kulonprogo pada Rabu(18/1/2017) menjelaskan selamatan berupa ritua doa dan budaya akan dilakukan sebelum seremonial. Selain itu, sebelum kunjungan presiden sendiri, akan dilakukan syukuran dengan menghadirkan 1.000 anak yatim piatu.

Ia mengatakan acara bertajuk Bubak Alas Nawung Krido dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat sekitar. Acara ini juga termasuk ritual budaya yang menghadirkan wayangan dan budayawan MH Ainun Nadjib. “Gaya bicaranya yang apa adanya mudah diterima oleh masyarakat pesisir untuk meyakinkan masyarakat lokal,”ujarnya mengenai alasan menghadirkan tokoh yang akrab disapa Cak Nun ini. Aryadi juga menerangkan jika acara yang akan digelar pada 23 Januari mendatang lebih tepat disebut sebagai land clearing dibandingkan ground breaking.

Dalam kesempatan yang sama, Dandim 0731/Kulonprogo, Letkol Arm Teguh Tri Prihanto menyatakan jika tidak ada kegiatan lain yang dilaksanakan di wilayah Glagah selain seremonial ini dalam waktu yang sama. “Jika ada giat demo maka dipersilahkan di luar wilayah Glagah,”jelasnya. Maksudnya, pengamanan akan dilakukan dengan sistem 3 ring di sekitar lokasi acara. Batas terluar pengamanan tersebut salah staunya yakni Jembatan Glagah sehingga aksi protes hanya diperbolehkan di luar area tersebut. Selain itu, pengamanan juga akan dilakukan oleh Polres Kulonprogo di sepanjang wilayah menuju lokasi acara tersebut. Sejumlah persiapan juga dilakukan untuk pengamanan di berbagai aspek.

Liza Anindya, Communication and Legal section Head Angkasa Pura 1 Bandara Adi Sutjipto mengatakan koordinasi dengan instansi terkait untuk persiapan acara ini terus dilakukan. Kehadiran Presiden Joko Widodo sendiri sampai saat ini belum bisa dipastikan dan masih harus menunggu persetujuan. Selain itu, kepastian tanggal pelaksanaan acara juga tetap menunggu persetujuan dari RI1.Sekar Langit/JIBI/Harian Jogja |