Kepala Dinas Kesehatan Kota Jogja, Fita Yulia Kisworini menyatakan belum ditemukan indikasi penyakit antraks menular pada manusia di Kota Jogja sehingga tidak perlu panik. Namun demikian, pihaknya sudah meminta semua puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan penyakit yang disebabkan bakteri bacillus anthracis tersebut.
“Jika ada pasien yang mengalami gejala-gejala antraks harus dicermati betul diagnosanya biar tindakan medis selanjutnya cepat dilakukan,” kata Fita, Jumat (20/1/2017).
Menurut Fita, gejala penyakit antraks pada umumnya hampir sama dengan penyakit lainnya seperti demam, peradangan, badan lemas, dan muntah-muntah. Terlebih pasien tersebut sebelumnya makan daging atau sering berinteraksi dengan hewan ternak.
Namun, ada juga gejala khusus yang bisa menular lewat kulit dan otak yang mengakibatkan kejang-kejang. Namun diakui Fita penyakit itu jarang ditemukan pada manusia, melainkan lebih ke ternak.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jogja, Fita Yulia Kisworini menyatakan belum ditemukan indikasi penyakit antraks menular pada manusia di Kota Jogja sehingga tidak perlu panik. Namun demikian, pihaknya sudah meminta semua puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan penyakit yang disebabkan bakteri bacillus anthracis tersebut.
“Jika ada pasien yang mengalami gejala-gejala antraks harus dicermati betul diagnosanya biar tindakan medis selanjutnya cepat dilakukan,” kata Fita, Jumat (20/1/2017).
Menurut Fita, gejala penyakit antraks pada umumnya hampir sama dengan penyakit lainnya seperti demam, peradangan, badan lemas, dan muntah-muntah. Terlebih pasien tersebut sebelumnya makan daging atau sering berinteraksi dengan hewan ternak.
Namun, ada juga gejala khusus yang bisa menular lewat kulit dan otak yang mengakibatkan kejang-kejang. Namun diakui Fita penyakit itu jarang ditemukan pada manusia, melainkan lebih ke ternak.
Comments