Jembatan Pangkah yang menjadi penghubung antar dusun di Desa Candirejo, Kecamatan Semin putus pada Rabu (25/1/2017) petang. Akibat kerusakan ini aktivitas warga jadi terganggu karena jembatan tersebut tak bisa dilalui kendaraan.
Kerusakan jembatan bermula dari hujan deras yang terjadi di wilayah itu sejak sore hingga malam. Akibatnya aliran di Sungai Pangkah meluap dan terjadi banjir bandang. Kuatnya arus membuat tiang penyangga jembatan patah. Selain itu, talut setinggi tiga meter dan panjang sekitar 10 meter yang berada di samping jembatan juga ikut ambrol. Untuk mengghindari terjadinya kecelakaan, warga pun menutup akses jalan di sekitar jembatan.
Salah seorang warga Pangkah Desa Candirejo, Semin Suharno mengatakan, kerusakan jembatan terjadi pada Rabu sore sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu terjadi banjir bandang dengan ketinggian air sampai di atas jembatan. “Kemungkinan besar kuatnya arus itu yang membuat jembatan jadi rusak,” katanya kepada wartawan, Kamis (26/1/2017).
Menurut dia, kerusakan itu membuat akses warga menjadi terganggu karena kondisi jembatan tidak bisa dilalui baik untuk roda dua atau empat. Warga pun harus memutar sekitar satu kilometer untuk mencapai dusun lain. “Jembatan Pangkah merupakan penghubung antar dusun di Candirejo seperti Ngrapah, Ngrejeng maupun Sumber,” ujar Suharno.
Dia pun berharap agar kerusakan itu segera diperbaiki. Sebab jika terus dibiarkan maka kondisinya bisa semakin parah. Terlebih lagi, sambung Suharno, hingga saat ini potensi hujan masih tinggi dan memperbesar terjadinya banjir di aliran Sungai Pangkah. “Kalau terjadi banjir lagi, kemungkinan besar akan memperparah kerusakan jembatan,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Desa Candirejo Agus Supriyadi. Menurut dia, kerusakan tersebut sudah dikomunikasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gunungkidul. “Untuk keamanan, kami juga telah menutup akses jalan di sekitar jembatan sehingga lokasi tersebut tidak dilalui oleh kendaraan,” ungkapnya.
Dia mengatakan, kerusakan akibat aliran air Sungai Pangkah bukan hanya terjadi pada jembatan, sebab talut di dekatnya juga ikut rusak. Selain itu, sambung Agus, sekitar waktu satu tahun yang lalu banjir juga merobohkan talut di sekitar bendungan yang letaknya tidak jauh dari jembatan. “Lokasi bendungan hanya berjarak 100 meter dari jembatan yang rusak. Namun untuk kerusakan talut telah diperbaiki beberapa bulan yang lalu,” katanya.
Terpisah, Kepala Seksi Logistik dan Kedaruratan BPBD Gunungkidul Sutaryono mengatakan, pihaknya telah melakukan survei ke lokasi jembatan putus. Diperkirakan dari kerusakan itu menimbulkan kerugian hingga ratusan juta rupiah karena kerusakan tidak hanya terjadi pada jembatan, namun juga pada talut yang ada di sampingnya. “Untuk perbaikan kami akan koordinasi dengan SKPD lainnya,” kata Sutaryono.
Dia menambahkan, hujan deras yang terjadi kemarin tidak hanya merusak jembatan Pangkah. Sebab hujan tersebut juga mengakibatkan longsor di Desa Tegalrejo, Gedangsari dan Dusun Ngesrep, Pundungsari, Semin. Selain itu, di Bejiharjo, Karangmojo terdapat pohon tumbang yang menimpa rumah salah seorang warga. “Semua sudah didata dan dari musibah itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa,” katanya. | David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja |
Comments