Nama Ira Koesno kembali mencuri perhatian publik setelah menjadi moderator debat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Penampilan yang cantik, anggun, lugas, dan cerdas menjadi beberapa kata kunci menggambarkan wanita 47 tahun tersebut.
Peraih gelar Master of Arts Wesminster University ini sebelumnya sempat menjadi moderator pada debat capres pada beberapa waktu lalu. Debat capres saat itu menjadi pengalaman pertama bagi masyarakat Indonesia, sekaligus pengalaman pertama bagi Ira menjadi moderator debat calon pemimpin di Tanah Air.
Ira menuturkan ada hal yang berbeda ketika menjadi moderator debat pilpres pada beberapa waktu lalu dengan debat cagub. Debat pilpres kala itu merupakan pengalaman pertama bagi semua orang sehingga tidak ada pembanding atau rujukan.
“Saya kala itu dinilai terlalu keras, mereka capres, bahkan ada petahana. Saya katakan waktu anda telah habis, itu dinilai terlalu keras, mereka berharap lebih elegan,” kenangnya.
Pada debat cagub DKI Jakarta, menurut Ira segala hal lebih teratur. Jumlah pendukung pasangan calon juga dibatasi sehingga debat menjadi lebih kondusif. Pujian publik pun mengalir kepada Ira Koesno yang dinilai tetap sama seperti sebelumnya; anggun, cantik, lugas, dan cerdas.
Banyak orang pun bertanya-tanya bagaimana wanita 47 tahun itu merawat penampilan dan mengasah intelektual. Perihal merawat kecantikan Ira sedikit membeberkan rahasianya.
“Saya mencoba banyak hal. Tapi balik lagi pada tiga hal yakni menjaga makanan yang sehat, olaraga teratur, dan istrahat yang cukup,” tutur Ira.
Ira mengaku mengurangi konsumsi karbohidrat, banyak minum air putih, dan rajin mengkonsumsi makanan dengan protein tinggi seperti sayuran dan buah-buahan. Selain itu, Ira mengaku rutin berolaraga senam pilates dan berlari di atas treadmill.
Tuntutan profesi sebagai publik relation (PR) sekaligus MC dengan usia yang tidak muda, membuat Ira wajib merawat anugerah kecantikan. Ira mengaku memiliki alokasi khusus untuk perawatan kecantikan.
“35 tahun ke atas, apalagi 40 ke atas, kemudian harus punya alokasi khusus untuk dokter,” tambahnya.
Sejalan dengan perawatan kecantikan, profesi Ira juga menuntut kemampuan intelektual. Pasalnya, Hanya mengandalkan penampilan, tentu tidak cukup. Ira berpendapat mengasah kemampuan intelektual merupakan syarat mutlak untuk memenangkan persaingan.
Untuk mengasah kemampuan intelektual, Ira menuturkan rajin membaca buku dan berdiskusi dengan orang lain yang memiliki wawasan luas. Saat ini, wanita lulusan Universitas Indonesia ini mengaku rajin mempelajari tema bisnis, mengingat banyak klien yang dilayani merupakan perusahan keuangan ataupun korporasi dan kementerian.
“Sekarang saya lebih banyak berdiskusi dengan orang di bidang bisnis, untuk menambah wawasan, jauh lebih kaya [wawasan] di sana. Selain itu, banyak baca, apa saja saya baca,” imbuhnya.
Comments