Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta berharap tingkat hunian (okupansi) hotel di daerah itu mampu naik mencapai 60-70 persen setelah diluncurkannya paket “Jogja Heboh” atau paket wisata murah pada 31 Januari 2017.
“Sekarang masih ‘low season’ (musim sepi pengunjung) kami berharap paket wisata murah itu mampu mendongkrak okupansi yang sekarang masih rendah,” kata wakil ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Herman Tony di Yogyakarta, Kamis.
Menurut Herman sejak awal Januari 2017 hingga saat ini rata-rata okupansi atau tingkat hunian kamar hotel baik berbintang atau nonbintang (melati) di DIY masih berkisar 30-40 persen. Persentase itu merosot tajam dari masa liburan Natal dan Tahun Baru lalu yang mampu menyentuh 100 persen.
Menurut Herman paket “Jogja Heboh” yang telah diluncurkan pada Selasa (31/1) itu akan secara efektif diberlakukan pada Februari 2017. Paket itu akan menyasar wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sebelumnya, ketua PHRI DIY Istijab M Danunagoro mengatakan sebanyak 28 hotel yang bergabung dalam paket itu akan menawarkan diskon hingga 60 persen. Adapun biro perjalanan akan memberikan paket perjalanan murah.
Paket perjalanan wisata murah itu terselenggara atas kolaborasi PHRI DIY bersama Dinas Pariwisata DIY, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DIY, serta sejumlah maskapai penerbangan seperti Garuda, City Link, Lion Air, Sriwijaya Air, Express Air, Silik Asia, dan Air Asia.
Istijab menyebutkan 28 hotel yang mengikuti paket murah itu antara lain Hotel The Cube, Hotel Pesona Malioboro, Gallery Prawirotaman, Grand Zuri, Hotel Abadai, Hotel Tentrem, Hotel Prima, Hotel Prayogo, Villa Kali Opak, Hotel Neo Awana, Hotel Hom Platinum, Hotel Nueve, Hotel Cakra Kembang, Hotel Student, Hotel Cavinton, Hotel Rosalia, Ros In, De Laxton, Hotel Jojakarta Plaza, Hotel fave Kotabaru, Hotel 101, Hotel Quin Colombo, Hotel Ruba Graha, Hotel Zest, Hotel Horison, LPP Convention, LPP Garden, serta Atrium Resort Yogyakarta. (Sumber : Antara)
Comments