Jari tangan atau kaki kita mengerut saat terlalu lama terendam air. Biasanya kita menganggap kondisi itu disebabkan air yang melewati lapisan luar kulit sehingga membuatnya tampak bengkak.
Namun baru-baru ini ilmuwan menyimpulkan kerutan di jari kaki atau tangan kita sebenarnya disebabkan oleh sebuah alasan evolusioner penting dan merupakan indikasi kemampuan bertahan hidup yang terasah dengan baik.
Alih-alih bengkak dikarenakan air, kerutan diakibatkan oleh sistem saraf otonom (yang mengontrol pernapasan, detak jantung dan keringat) menyebabkan pembuluh darah mengerut di bawah kulit.
Lekukan-lekukan yang muncul di jari tangan atau kaki, dipercayai oleh para ilmuwan membuat manusia memiliki cengkeraman yang lebih baik saat berada di dalam air. Kemampuan itu bisa jadi sangat berguna ketika kita harus beradaptasi hidup di palung.
“Terbukti jari mengerut membuat kita bisa menggenggam lebih baik-itu bisa berfungsi layaknya tapak di ban mobil yang membuat permukaan ban lebih bisa mencengkeram aspal. Dahulu kala, jari mengerut dalam kondisi basah mungkin saja membantu manusia mengumpulkan makanan dari tanaman basah atau di sungai,” kata pemimpin studi, Tom Smulders, seperti dilansir The Sun.
Ia menambahkan kerutan di kaki memberikan keuntungan bagi nenek moyang kita untuk mantap melangkah saat hujan.
Studi yang dilakukan Smulders dan timnya meminta orang untuk mengambil kelereng basah dan kering baik dengan tangan normal maupun tangan yang sudah direndam air selama setengah jam.
Hasilnya, partisipan dengan jari mengerut 12 persen dapat dengan cepat mengambil kelereng basah. Namun saat harus mengambil objek kering, tangan yang mengerut tak ada bedanya.
Artinya, jari mengerut membantu manusia mencengkeram lebih baik objek basah atau yang ada di dalam air. | JIBI/Solopos/Antara |
Comments