Sekitar 3.000 tenaga kerja lokal akan dilibatkan dalam proses pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) Bandara Kulonprogo. Pada tahap awal pengerjaan saat ini baru menyerap sekitar 5% hingga 10% dari total keseluruhan tenaga lokal yang akan diserap.
Group Head Project Management Officer PT Angkasa Pura I Widodo menyatakan, pihaknya memperkirakan akan menyerap tenaga kerja lokal antara 2.000 hingga 3.000 orang dalam proses pembangunan Bandara Kulonprogo. Pada tahap awal saat ini, pihaknya melaksanakan pekerjaan pemagaran terhadap lahan yang sudah dibebaskan dan tidak dalam sengketa. Pemagaran itu dilakukan sebagai salahsatu tanggungjawan Angkasa Pura dalam mengamankan aset yang sudah dibeli dengan menghabiskan duit triliunan rupiah.
Ia mengakui dalam pekerjaan pemagaran memang belum semua tenaga lokal bisa dipekerjakan atau baru sekitar 5% hingga 10% dari total kebutuhan tenaga lokal yang akan diserap.
“Contohnya pagar ini tadi. Itu sudah menggunakan warga setempat. Jumlah pagar tidak terlalu banyak, belum untuk kontruksi, jadi antara 2.000 sampai 3.000 orang tenaga lokal. Yang sekarang ini baru 5%, lahan belum bebas keseluruhan,” terangnya di DPRD DIY pekan lalu.
Menurut Widodo, bukan hanya pekerja lokal yang akan dilibatkan dalam pengerjaan fisik Bandara Kulonprogo. Bahkan sejumlah kontraktor lokal pun dimungkin bisa ikut terlibat di dalamnya dengan melalui mekanisme yang ada.
Terkait pengerahan tenaga lokal, PT Angkasa Pura telah berkoordinasi dengan pihak desa terdampak. Kerjasama dilakukan untuk melakukan pendataan warga desa yang bisa bekerja untuk pekerjaan sipil pembangunan bandara. Selain itu, survei juga dilakukan di desa-desa untuk melihat data jumlah warga yang dimungkin terlibat dalam pekerjaan di pos-pos tertentu. | Sunartono/JIBI/Harian Jogja |
Comments