Sebanyak 1.442 personel Kepolisian Resor Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengamankan tahapan pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kulon Progo 2017.
Kapolres Kulon Progo AKBP Nanang Djunaidi di Kulon Progo, Selasa, mengatakan sebanyak 1.442 personel tersebut terdiri atas personel perbantuan Brimob, Sabhara, Kodim 0731, Satradar Congot, Satpol PP, dan Limas.
“Personel Polres Kulon Progo yang terlibat dalam pengaman TPS sebanyak 442 personel. Mereka akan mengamankan 937 TPS dengan 332.211 pemilih, yang terdiri 931 TPS aman dan enam TPS rawan,” kata Nanang.
Ia mengatakan enam TPS rawan tersebut berada di Kecamatan Panjatan dan Temon. Di Panjatan ada di Desa Bugel dan di Temon yakni Desa Palihan dan Glagah yang menolak bandara.
Penerapan pola pengamanan sesuai tingkat kerawanan masing-masing TPS, maka personel Polri yang ditempatkan di TPS sebanyak 442 personel, sedangkan 258 personel tergabung dalam empat satgas.
Menurut Nanang, kerawanan saat menjelang hari “H” jam “J” pemungutan suara adalah sabotase, teror bom, pengrusakan, pembakaran TPS, kotak suara, sarana-prasarana pendukung, intimidasi kepada panitia, petugas TPS, intimidasi pemilih yang hendak menuju TPS. Potensi lainnya, adanya politik uang yang sering disebut serangan fajar.
Selanjutnya, kata Nanang, kerawanan saat penghitungan suara adalah adanya manipulasi dalam penghitungan, sehingga menyebabkan ketidakpuasan massa pendukunh atas hasil penghitungan suara, sabotese, pengrusakan, pembakaran terhadap kotak suara, serta tindakan hukum lainnya.
Saat pengiriman kotak suara PPK adalah terjadi penghadangan di jalan terhadap rombongan yang mengawal kotak suara, serta pengrusakan fasilitas tempat penyimpanan kotak dan surat suara. (Sumber : Antara)
Comments