Bantul Akan Perbanyak Rintis Desa Budaya

Tak puas hanya 12 desa yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai Desa Budaya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul kembali mengusulkan 30 desa lainnya sebagai rintisan desa budaya.

Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Bantul Sunarto mengatakan, desa-desa yang diajukan menjadi rintisan desa budaya nantinya tetap akan dilakukan penilaian tim dari Pemda DIY, sehingga pendampingan akan dilakukan. Seperti halnya dua belas desa lain, dia berharap desa yang diusulkan menjadi rintisan kedepan bisa menjadi desa wisata. “Cita-cita saya 75 desa di Bantul bisa menjadi desa wisata,” katanya saat dihubungi wartawan, Rabu (15/2/2017) sore.

Sayangnya, saat ditanya mengenai lokasi 30 titik desa itu, ia mengaku tak mengetahui detailnya. Meski begitu, pengusulan itu dipastikannya akan dilakukan pada tahun ini. “Saya sedang tak memegang data, Mas. Tapi yang pasti jumlahnya 30 desa,” katanya.

Menurutnya, setiap desa memiliki kekayaan budaya yang diharapkan terus dilestarikan. Pun begitu, dia pun tak menampik ada tradisi yang dulu pernah ada di masyarakat namun seiring perkembangan zaman berangsur hilang. Pihaknya berharap dengan pengusulan desa rintisan budaya itu dapat menyemangati warga untuk melestarikan tradisi yang diwariskan leluhur. “Kita bangkitkan kembali tradisi yang dulu ada,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, dua belas desa yang telah ditetapkan sebagai desa budaya yakni Desa Mulyodadi, Desa Trimurti, Desa Srigading, Desa Dlingo, Desa Triwidadi, Desa Seloharjo, Desa Selopamioro, Desa Sitimulyo, Desa Sabdodadi, Desa Gilangharjo, Desa Bangunjiwo dan Desa Panggungharjo. Penetapan itu berdasarkan Keputusan Gubernur DIY Nomor 262/KEP/2016 tentang Penetapan Desa/Kelurahan Budaya. | Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja |