Warga Dusun Nepi, Desa Trimurti Kecamatan Srandakan geger, Kamis (16/2/2017) siang. Menyusul ditemukannya jasad seorang pemuda di genangan air tepi Sungai Progo.
Saat ditemukan pertama kali oleh Sidik, warga Dusun Gerso, Desa Trimurti Kecamatan Srandakan, pukul 08.00, kondisi jasad dengan identitas bernama Agus Setiawan, 22, warga Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo itu dalam kondisi tertelungkup.
“Setelah itu, kami yang tengah ada di sekitar sungai diberitahu ada mayat, langsung mendatangi lokasi,” kata Abdurrahman, salah satu sopir truk pasir yang kebetulan tengah berada di lokasi, saat dihubungi Harianjogja.com, Kamis (16/2/2017) siang.
Barulah tak lama berselang, Tim Identifikasi Polres Bantul yang dipimpin oleh Kapolres Bantul AKBP Dadiyo segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara.
Kasatreskrim Polres Bantul AKP Anggaito Hadi Prabowo menjelaskan, kondisi fisik jasad saat ditemukan pertama kali, terbilang cukup mengenaskan. Tak hanya luka lecet di pipi sebelah kiri, bibir atas dan bawah, di kepala korban juga terdapat bekas luka bacok sedalam kurang lebih 2 sentimeter. Luka itulah yang menyebabkan kepala korban tampak nyaris pecah.
Kendati ditemukan dalam kondisi mengenaskan, ditambah dengan hilangnya sejumlah barang milik korban, Anggaito mengaku belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban. Memang, dari hasil olah TKP, diketahui bahwa sejumlah barang milik korban, yakni satu unit sepeda motor Yamaha Vega, satu unit ponsel, dan sebuah dompet raib.
Selain itu, ia pun menduga, kemungkinan kecil jika tubuh korban terseret arus sungai. Itulah sebabnya, besar kemungkinan tubuh korban memang sengaja dibuang di sekitakar lokasi.
“Meski begitu, saya belum berani menyimpulkan penyebab kematian korban, apakah sengaja dibunuh, ataukan korban curas [pencurian dengan kekerasan],” kata Anggaito.
Sementara dari keterangan salah satu tetangga korban yang bernama Eko Safitrianto, 20, korban hendak dijemputnya di kawasan Sesek Pengkol, Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulonprogo, Rabu (15/2/2017) pukul 16.30. Namun hingga setengah jam berlalu ternyata korban tak kunjung muncul. | Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja |
Comments