Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada tahun 2017 memperoleh tambahan elpiji bersubsidi dari PT Pertamina sebanyak delapan persen dari alokasi tahun 2016.
“Untuk elpiji sudah ada angka pasti dari Jakarta (pemerintah pusat) kalau Bantul dapat sekian, namun dari usulan kita sebesar 18 disetujui delapan persen,” kata Kepala Dinas Perdagangan Bantul Subiyanta Hadi di Bantul, Sabtu.
Ia menjelaskan, alokasi elpiji yang diberikan Pertamina pada 2017 sebanyak 26.999 matrik ton yang jika diisikan dalam tabung tiga kilogram sebanyak 8,99 juta tabung, sedangkan alokasi 2016 sebanyak 25.033 matrik ton atau sekitar 8,34 juta tabung.
“Tambahan elpiji tiga kilogram itu didistribusikan melalui agen Pertamina di wilayah Bantul yang berjumlah delapan agen sesuai kebutuhan masing-masing,” katanya.
Menurut dia, usulan sebanyak 18 persen meski akhirnya disetujui delapan persen dari alokasi 2016 itu karena beberapa pertimbangan diantaranya pertumbuhan usaha mikro dan warung kuliner.
Selain itu, kata dia, usulan penambahan elpiji juga mempertimbangkan laporan dari pemilik pangkalan elpiji kalau saat-saat liburan terjadi kekurangan, sebab kunjungan wisatawan juga pengaruhi permintaan elpiji .
“Kalau usulan disampaikan lewat Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) DIY bersamaan dengan kabupaten/kota lainnya. Tentu saja usulan tidak dipenuhi seratus persen karena ada pertimbangan,” katanya.
Subiyanta mengatakan, meski tambahan elpiji direalisasi delapan persen, namun dia memastikan pasokan barang bersubsidi selama 2017 tidak mengalami kelangkaan, sebab pada 2016 diklaim persediaan mencukupi kebutuhan.(antara)
Comments