By 
Badan Urusan Logistisk Divisi Regional Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar operasi pasar tiga kebutuhan pokok yakni beras, gula pasir, dan minyak goreng, Selasa, untuk mengantisipasi lonjakan harga di pasaran.
“Sebelum terjadi potensi kenaikan tiga komoditas itu, kami lakukan langkah antisipasi lebih awal melalui operasi pasar,” kata Kepala Divisi Regional Bulog DIY Miftahul Adha di Yogyakarta, Selasa.
Menurut Miftah, operasi pasar (OP) tiga komoditas itu merupakan permintaan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY. OP berlangsung mulai Senin (20/2) hingga Kamis (23/2) di sejumlah pasar tradisional di Bantul, Sleman, Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta.
“Pemetaan lokasi OP juga berdasarkan rekomendasi Disperindag DIY,” kata dia.
Ia mengatakan dalam OP yang akan berlangsung selama empat hari itu, Bulog DIY menyediakan stok 18,5 ton beras, 2.800 liter minyak goreng, serta 2,8 ton gula pasir. “Untuk beras kami jual dengan harga Rp7.300 per kilogram (kg), minyak goreng Rp12.000 per liter, serta gula pasir Rp12.500 per kg,” kata dia.
Hingga Januari 2017, Bulog DIY masih menyimpan 30.000 ton beras yang diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan hingga Mei 2017.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Yuna Pancawati mengatakan meski harga rata-rata komoditas itu masih stabil, pihaknya ingin menjual komoditas pokok dengan harga pemerintah yang lebih rendah dari harga di pasaran saat ini.
Penyelenggaraan operasi pasar itu, kata dia, juga untuk memberikan ketenangan bagi masyarakat, bahwa masih banyak stok. “Jangan sampai ada kenaikan harga pada tiga komoditas itu,” kata dia.
Berdasarkan pemantauan Disperindag DIY, harga beras di Pasar Demangan, Pasar Beringharjo, dan Pasar Kranggan Yogyakarta per 16 Februari 2017 masih stabil mencapai Rp10.000 per kg untuk beras IR I dan Rp9.500 per kg untuk IR II, sedangkan minyak goreng kemasan Rp14.000 per liter, dan gula pasir Rp12.833 per kg. (Antara)
Comments