StarJogja.com, Jogjakarta – Pemerintah Daerah (Pemda) DIY berharap pemerintah pusat melalui Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional segera merealisasikan pembangunan underpass yang menghubungkan antara simpang empat Kentungan hingga simpang empat Gejayan, Depok, Sleman. Pembangunan terowongan bawah tanah itu dinilai mendesak karena setiap harinya lebih dari 20.000 kendaraan bermotor melintas di jalur ini.
Bambang Sugaib Kepala Seksi Pembangunan Jembatan dan Jalan Bidang Bina Marga Dinas PUP-ESDM DIY menyampaikan dalam sehari, sudah lebih dari 20.000 unit kendaraan bermotor yang melintas di kedua persimpangan tersebut. Dasar penghitungan dari kawasan Ringroad Utara Jombor, Mlati Sleman hingga simpang tiga Ringroad Timur Maguwoharjo, Depok, Sleman. Dengan demikian jumlah kendaraan yang melintas sudah melebih kapasitas jalan. Oleh karena itu, kata Gaib, tidak heran, jika secara visual, kemacetan hampir terjadi di setiap persimpangan tersebut.
“Sangat mendesak [dibangun underpass], kalau kita lihat secara visual saja setiap hari macet macet. Perhitungan kendaraan itu sepanjang ringroad dari Jombor sampai Maguwoharjo sudah lebih besar dari 20.000 unit kendaraan per hari. Pada saat semua melintas, artinya kapasitas jalan sudah terlampaui,” ungkapnya, Senin (13/3/2017). | Sunartono/JIBI/Harian Jogja |
Comments