StarJogja.com, JOGJA – Nenek moyangku seorang pelaut, sebuah petikan syair lagu yang sudah sejak kecil kita nyanyikan. Namun ternyata tidak semua orang mau menjadi seorang pelaut, meskipun tempat tinggalnya berada di sekitaran laut. Seperti masyarakat pesisir di Kulon Progo yang ternyata tidak semuanya memiliki jiwa bahari. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo,mengaku mengalami kesulitan menanamkan jiwa bahari kepada nelayan di Kulon Progo, sehingga hasil tangkapan ikan tidak maksimal.
Dikutip dari Antara, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Sudarna, mengatakan sampai saat ini, kondisi nelayan masih belum menganggap sektor kelautan sebagai halaman depan mata pencaharian mereka. Padahal perhatian pemerintah terhadap nasib nelayan selalu diberikan. Ia mencontohkan, “Di Kulon Progo sudah terbukti, ada nelayan yang meninggal dunia tidak dalam posisi melaut, tapi mendapat asuransi sebesar Rp160 juta.
Selain itu DKP juga memberikan pelatihan kepada nelayan terkait kemampuan teknis mengoperasikan kapal, mesin dan merawat kapal, hingga penguasan teknologi informasi dalam penguasaan nafigasi.
Anggota nelayan Pantai Trisik Dwi Surya Putra mengatakan sejak hasil tangkapan ikan sangat sedikit, nelayan beralih menanam cabai, melon, semangka dan mengembangkan tambak udang.(AM)
Comments