StarJogja.com, JOGJA – Ragaku disini tapi tidak dengan hatiku, ini adalah salah satu kalimat yang mungkin bisa mewakili kondisi generasi muda saat ini. Dimana mereka sering berkumpul akan tetapi justru sibuk dengan gadged mereka sendiri. Dekan Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Yogyakarta P Ari Subagyo, mengatakan jika teknologi digital tanpa disadari telah menyebabkan dehumanisasi.
Seperti dikutip dari Antara, Situasi itu, kata dia, bertambah runyam ketika para pemuda tanpa kontrol memakai teknologi digital untuk menyebarkan kebencian, sikap intoleransi dan informasi “hoax”.
Dosen Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma (USD) Maria Magdalena Sinta Wardani mengatakan fenomena merebaknya “hoax” melalui perangkat digital saat ini sesungguhnya juga menggantikan cara-cara berbohong lama.
Menurut dia, kabar bohong yang disebar bisa terasa meyakinkan dan dipercaya banyak orang karena ada manipulasi bahasa. Kabar bohong tersebut selanjutnya mengeksploitasi kepedulian pembaca.
Ia mengatakan, manipulasi bahasa itu membuat “hoax” seolah-olah sebuah informasi nyata sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat. Manipulasi bahasa dalam “hoax” dilakukan untuk menyebarkan ketakutan dan kepanikan massa. (AM)
Comments