STARJOGJA – JOGJA. Rektor Univeristas Gadjah Mada Panut Mulyono berkomitmen menangkal penyebaran paham-paham ekstrem atau radikal di lingkungan kampus dengan melibatkan dosen sebagai pendamping di setiap kegiatan keagamaan mahasiswa.
Panut menjelaskan keterlibatan dosen, misalnya, dalam pengelolaan Jamaah Salahuddin sebagai lembaga dakwah kampus (LDK) UGM yang menurut dia terdiri atas beragam aliran atau ideologi Islam. Dalam lembaga itu dimasukkan unsur dosen pembimbing, dosen pembina, dan dosen penasihat.
Dosen pendamping, juga memiliki fungsi mengarahkan mahasiswa untuk memilih penceramah yang materinya selalu memegang prinsip kebangsaan dan keutuhan NKRI di setiap kegiatan di Masjid Kampus UGM. Menurut Panut, sejak masa Rektor Dwikorita Karnawati pengelolaan Masjid Kampus UGM yang semula dikelola yayasan, menjadi dikelola universitas.
Selain masuk ke dalam LDK, menurut Panut, pihak universitas juga akan memantau langsung kegiatan keagamaan mahasiswa-mahasiswa baru. Pasalnya, Panut menengarai bahwa pengaruh paham-paham radikal rentan menyasar mahasiswa baru.(ANT)
Comments