STARJOGJA – LIFESTYLE .Rasanya sudah menjadi tradisi anggaran belanja saat Ramadan lebih besar dibanding bulan-bulan biasa. Keinginan membeli barang-barang baru untuk Idulfitri atau berlibur selama Lebaran yang menjadi penyebab melonjaknya pengeluaran saat Ramadan.
Keinginan orang untuk berbelanja kian besar setelah Tunjangan Hari Raya atau THR diterima. Namun sebenarnya, sebelum THR turun pun orang sudah berbelanja gila-gilaan dengan cara menggunakan kartu kredit dan membayar kemudian.
ShopBack, perusahaan penyedia cashback belanja daring, membuat survei terhadap sekitar 300 orang yang biasa berbelanja daring di lima kota besar, yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan selama dua pekan pada Mei 2017, itu diketahui bahwa 78,30 persen responden mengaku jumlah pengeluaran mereka bertambah guna mencukupi kebutuhan selama Ramadan dan Idulfitri.
Sebanyak 52,50 persen konsumen menggunakan dana THR untuk keperluan belanja. Sebagian lagi ( 23,90 persen ) berencana menggunakan dana yang ada di tabungan, sedangkan 23,90 persen lagi memakai uang gaji untuk keperluan tersebut.
Jumlah pengeluaran yang direncanakan oleh konsumen untuk belanja daring juga bervariasi. Sebanyak 64,60 persen konsumen mengatakan akan menggelontorkan dana Rp 500 ribu-5 juta untuk berbelanja keperluan Ramadan dan Lebaran. Sebanyak 34,40 persen lainnya berencana akan belanja daring sekitar Rp 100-499 ribu.
“Khusus penggunaan THR, 40,60 persen responden menginformasikan akan menggunakan sebesar 51 persen hingga keseluruhan atau 100 persen dari jumlah THR yang mereka terima,” ujar Wakil Presiden Pemasaran ShopBack Indonesia, Inge Kosasih.
Hasil menarik lain dari survei tersebut adalah promo belanja daring menjelang Idulfitri tidak hanya ditunggu oleh konsumen Muslim. Konsumen non-Muslim sangat berminat dengan promo tersebut. Sebanyak 97,7 persen konsumen non-Muslim mengaku akan berpartisipasi dalam beragam promo menarik yang diselenggarakan gerai-gerai daring.
“Artinya, pelaku e-commerce juga dituntut semakin cerdas dalam mengembangkan layanan serta promosi istimewanya agar mampu mengakomodasi kebutuhan konsumen yang tidak merayakan Idulfitri,” kata Inge.
“Keperluan penunjang liburan dapat dipertimbangkan untuk dipromosikan dan melengkapi kebutuhan utama yang banyak dicari menjelang Idul Fitri.”
Sumber : Tempo
Comments