STARJOGJA- JOGJA.Kraton Yogyakarta punya tradisi Tumplak Wajik sebagai awal prosesi pembuatan Gunungan Grebeg Syawal.
Prosesi Tumplak Wajik ini diawali utusan Sultan yang keluar dari regol Magangan untuk menyerahkan ubo rampe pada penghageng Widyo Budoyo Kraton yang telah bersiap. Setelahnya abdi dalem Ponco Kaji atau kaum mendoakan ubo rampe termasuk wajik, barulah prosesi Tumplak Wajik dimulai.
Menariknya, di sela prosesi Tumplak Wajik tersebut abdi dalem juga memukul lesung yang bermakna mengusir segala hal buruk yang bisa mengganggu seluruh tahapan pembuatan gunungan. Wajik yang ditumplakkan tersebut nantinya digunakan untuk membuat Gunungan Wadon yang juga memiliki bahan dasar ketan.
Abdi dalem puteri pun langsung ambil bagian melumuri badan dan wajah dengan Dlingo Bengle yakni parutan empon-empon yang berwarna kuning. Mereka percaya ramuan tersebut bisa memperindah kulit dan membuat awet muda.
Pada Grebeg Syawal kali ini Kraton membuat tujuh gunungan yang akan dibagikan di Masjid Gede Kauman, Kepatihan dan Pura Pakualaman.(DEn)
Comments